SURABAYA, FaktualNews.co – Perilaku masyarakat modern terhadap kelestarian dan kelangsungan lingkungan hidup sudah menunjukkan level yang mengkhawatirkan. Dengan beragam dalih dan alasan pemenuhan kebutuhan hidup atau bahkan sekedar iseng dan tidak sengaja atau spontanitas, masyarakat modern secara umum bisa dikata abai terhadap lingkungan hidupnya sendiri.
Lalu apa yang harus dilakukan? Bisakah kita memulai dari awal membangun kesadaran pentingnya lingkungan hidup kita? Jawabannya adalah bisa. Dan itu harus mulai dari diri sendiri dan orang-orang terdekat. Berikan pendidikan lingkungan hidup pada anak-anak kita, bangun sensivitas mereka terhadap pentingnya merawat dan menjaga alam semesta.
Bagaimana memberikan pendidikan lingkungan hidup kepada anak-anak kita? Antara News merilis sebuah artikel yang menarik soal itu.
Dilansir dari antaranews.com, orang tua bisa membangun kesadaran anak untuk mencintai lingkungan lewat hal-hal sederhana semisal bermain di lapangan yang membuat mereka bersentuhan langsung dengan alam.
“Buat anak-anak, dengan mereka main di tanah, lapangan. Mereka sentuh tanah, rumput, bunga, pohon itu langkah sederhana. Enggak usah deh dulu dicekokin pemilahan sampah," kata Co-founder Project Semesta Rinda Liem kepada Antara, Senin (22/7/2019).
Rinda mengatakan berinteraksi dengan alam bisa membuat anak tahu bahwa dia bagian dari ekosistem. Di samping itu, kegiatan itu bermanfaat untuk kemampuan motorik yang berdampak pada tumbuh kembangnya.
“Ada anak yang digendong terus karena orang tuanya takut dia kotor. Tetapi dia mengalami masalah sensorik, karena terlalu steril. Disuruh dokternya sentuh rumput,” kata dia.
Kegiatan lainnya, mengajak anak ke pasar untuk mengenali bahan-bahan makanan juga bisa menjadi pilihan yang bagus.
Khusus untuk pengurangan konsumsi plastik, anak-anak bisa diajari membawa botol minum sendiri, peralatan makan dan bekal ke sekolah.
“Belajar memilah sampah untuk anak usia sekolah dasar, yang termudah dilakukan sebagai konsumen,” kata Rinda.
Penanaman kebiasaan positif bisa dilakukan sejak dini pada usia tiga tahun, di mana sebagian anak-anak masa kini sudah memasuki masa prasekolah dan belajar berinteraksi dengan orang lain. Orang tua bisa mulai mengikutsertakan anak mereka dalam komunitas pecinta lingkungan, misalnya.
“Habit sudah terbentuk dari usia tiga tahun, ketika usia itu sudah pre-school. Sudah belajar berinteraksi dengan orang-orang. Sudah bisa sih dipaparkan (komunitas) tetapi dengan takarannya,” kata Rinda.
Saat ini sudah mulai banyak komunitas yang fokus memperkenalkan lingkungan pada anak-anak misalnya Kawan Cendekia dan Guru Bumi