Peristiwa

Sumurnya Tercemar, Belasan Warga Kediri Kembali Pertanyakan Kompensasi dan Normalisasi

KEDIRI, FaktualNews.co – Belasan warga Lingkungan RT 05 RW 03 Kelurahan Tempurejo, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri, yang sumurnya tercemar tandon penyimpanan minyak milik SPBU, menuntut kejelasan kompensasi dan normalisasi sumur milik warga, segera direalisasikan.

Belasan warga ini didampingi anggota DPRD Kota Kediri Ashari, Kepala DLHKP Kota Kediri melakukan mediasi di rumah salah satu warga. Pemilik SPBU diwakili Eko Budiono, dan juga dihadiri perwakilan Pertamina, untuk koordinasi dan mencari solusi yang terbaik.

Ashari selaku Anggota DPRD Kota Kediri menyampaikan, bahwa terkait yang disampaikan dari perwakilan SPBU masih mampu memberikan kompensasi Rp 500 ribu ke warga, sehingga belum ada kesepakatan atau belum ada titik temu.

“Perwakilan dari SPBU masih butuh waktu satu minggu untuk berkomunikasi dengan pemilik SPBU, ” ucapnya.

Menurut Ashari bahwa untuk permintaan warga Rp 1, 5 juta bukan angka yang berlebihan. Pihaknya menyarankan agar segera diambil keputusan oleh pihak SPBU.

Paling tidak dalam waktu satu minggu sudah ada keputusan, sehingga tidak berlarut-larut. Ini memang musibah siapapun tidak ada yang menghendaki. Tapi warga menghendaki proses penyelesaian disegerakan, karena masyarakat sudah lama menunggu.

“Kemarin saja menentukan persoalan ini penyebabnya berasal dari mana, sudah butuh waktu yang lama. Apalagi proses pemulihan sumur, pasti lebih lama lagi, ” urainya.

Sementara itu, Eko Budiono selaku Perwakilan pemilik SPBU mengatakan, terkait keinginan warga Tempurejo untuk segera normal kembali sumur milik warga, dalam waktu secepatnya pihak ITS akan didampingi pihak DLHKP Kota Kediri yang akan memulihkan sumur warga.

Terkait permintaan kompensasi warga, Eko menjelaskan, akan menjembatani apa yang menjadi keinginan warga akan dibahas dengan pihak pemilik SPBU terkait kompensasi yang diminta warga.

“Dan, untuk perbaikan pipa sudah diganti yang baru sesuai dengan arahan dari Pertamina, dan sudah hampir selesai, “ucap Eko.

Sementara Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kebersihan Pertamanan Imam Muttaqin saat dikonfirmasi via WhatsApp terkait koordinasi antara warga Tempurejo dengan pihak SPBU dijawab “Semoga segera terselesaikan, ” pesannya singkat.