Emoh Gulung Tikar, Pos Indonesia Launching Aplikasi COD Pos di Jombang
JOMBANG, FaktualNews.co-PT Pos Indonesia meluncurkan satu lagi inovasi pelayanan di tengah maraknya era e-commerce, khususnya belanja daring (dalam jaringan) atau online ritel.
Inovasi tersebut berupa layanan ‘Cash on Delivery Customer to Customer Pos’ (COD C2C Pos). Launching dilakukan di Kantor Pos Jombang, Jalan Wahid Hasyim, Jumat (26/7/2019).
Inovasi ini dibuat untuk menggarap jasa kurir sekaligus transaksi keuangan dalam jual beli barang di luar ‘marketplace’. Selain dihadiri sejumlah Kepala Kantor Pos, juga diikuti para pelaku UMKM di Jombang binaan Kantor Pos setempat.
Launching COD C2C Pos ditandai dengan pemberangkatan para kurir oleh Kepala Kantor Pos Regional 7 Jatim, Arifin Muchlis.
“Ini upaya kami, untuk terus berinovasi di tengah kompetisi yang semakin ketat. Pertumbuhan teknologi informasi juga semakin tinggi. PT Pos meningkatkan pelayanan, sekarang ini dengan inovasi COD,” kata Arifin.
Ia menjelaskan, inovasi layanan COD menyasar transaksi jual beli barang di luar marketplace yang sudah ada, atau transaksi customer to customer.
Yaitu penjualan barang yang dilakukan melalui media sosial. Menurut dia, jumlah transaksi melalui medsos jauh lebih tinggi ketimbang di marketplace.
Dalam periode Februari-Mei 2019, kata Arifin, transaksi kiriman daring ritel di Jatim tumbuh 233 persen. Permintaan metode pembayaran COD juga terus meningkat.
Namun, COD secara manual dianggap tidak lagi memadai untuk mengendalikan jumlah kiriman yang mencapai 6,4 juta transaksi selama semester pertama 2019.
Oleh sebab itu, untuk menerapkan layanan COD, Kantor Pos menggandeng para pelaku UMKM. Seperti yang sudah dilakukan di Kabupaten Jombang.
Sejauh ini Kantor Pos Jombang telah membina sekitar 1.300 pelaku usaha mikro di Kota Santri agar menggunakan layanan COD.
Mengapai dimulai dari Jombang? Menurut Arifin, karena dia melihat industri kreatif atau UMKM muncul di daerah-daerah rural, contohnya di Jombang.
“Nanti akan kami kembangkan juga ke Jawa Tengah, DIY dan seluruh Jawa. Kalau pilot project ini berhasil, pada akhir 2019, secara nasional sudah bisa terlayani,” ujar Arifin.
Menurut Arifin Muchlis, COD Pos mempunyai sejumlah keunggulan yang bisa dirasakan penjual dan pembeli. Salah satunya, pembeli bisa melakukan pembayaran barang dan ongkos kirim secara langsung kepada kurir.
Bagi konsumen yang tak mau ribet, pembayaran bisa menggunakan aplikasi mobile giro pos (m-giro pos). Dengan aplikasi ini penjual juga bisa memantau pembayaran dari pembeli.
Berbeda dengan transaksi di marketplace, metode pembayaran di m-giro pos secara langsung dari pembeli ke rekening penjual.
Untuk menjamin keamanan transaksi, Kantor Pos memberikan asuransi harga tanggungan nilai barang.
Biaya asuransi dipatok 0,24 persen dari nilai barang yang dijadikan satu dalam ongkos kiri.”Kalau barang rusak atau hilang, kami yang mengganti,” terang Arifin.
Tidak hanya pembayaran, jasa pengiriman melalui layanan COD Pos juga bakal memudahkan peritel maupun pelaku UMKM.
Karena Kantor Pos menggandeng pihak ketiga untuk menjemput barang dari penjual. Pihak ketiga mendapatkan keuntungan 10 persen dari ongkos kirim.
Dengan inovasi layanan ini, Arifin berharap akan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap jasa pengiriman dan pembayaran PT Pos Indonesia.