Dana Desa Kepatihan Jombang 2019, Diprioritas untuk Pemberdayaan Kemudian
JOMBANG, FaktualNews.co – Pemerintah Desa Kepatihan Kecamatan/Kabupaten Jombang, Jawa Timur mengucurkan hampir Rp. 40 juta anggaran program Dana Desa (DD) untuk pemberdayaan masyarakat setempat.
Anggaran tersebut disalurkan kepada hampir 200 penerima manfaat yang memiliki usaha kecil berupa warung.
Kepala Desa Kepatihan, Erwin Pribadi mengatakan, ada sekitar 24 item bantuan yang diberikan kepada para penerimanya. Puluhan jenis bantuan ini bervariasi sesuai dengan permintaan mereka masing-masing. Sedangkan besaran nilai bantuan masing-masing juga tak sama, mulai dari Rp 150 ribu hingga Rp 250 ribu.
“Ada yang minta kompor, magic com, terpal, aki, panci dan tabung elpiji dan masih banyak lagi,” ujarnya, Sabtu (3/8/2019).
Bantuan usaha tersebut dibagikan secara bertahap sejak Jumat, 2 Juli 2019 kemarin. Di awal penyerahan tersebut disaksikan secara langsung oleh Wakil Bupati Jombang Sumrambah dan Camat Jombang, M Agus Djauhari.
Erwin menjelaskan, sebelum menerima bantuan, pemilik warung yang mendapat bantuan modal usaha ini sebelumnya di kumpulkan di Balai Desa setempat untuk proses wawancara terkait kebutuhan mereka masing-masing. Diapun tidak menampik bahwa ada sejumlah warga yang tercoret dari daftar lantaran paket bantuan yang mereka ajukan tidak rasional atau tidak sesuai dengan jenis usahanya.
“Ada yang saya coret karena apa yang mereka ajukan tidak ada korelasinya dengan usaha mereka, misalkan usahanya buka warung kopi dan jualan gorengan tapi yang diminta magic com, kan ini tak sesuai, ini saya batalkan. Kecuali mereka mengajukan lagi yang sesuai dengan jenis usahanya,” tandasnya.
Bahkan, dalam penyaluran bantuan ini, Erwin mengaku sempat didatangi banyak pemilik warung asal Desa lain yang membuka usaha mereka di wilayah Desa Kepatihan. Kedatangan mereka untuk mengajukan bantuan serupa. Namun, dia menegaskan bahwa program tersebut notabene hanya untuk pemberdayaan UMKM warga Desa setempat.
“Banyak yang datang minta ke saya, penjual dari lain dari luar desa yang dengar di Kepatihan ada bantuan, sebab ini di Kecamatan Jombang belum ada bahkan mungkin di Kabupaten Jombang baru dilaksanakan di Desa Kepatihan saja,” tambahnya.
Sasaran pembangunan di sektor pemberdayaan ekonomi itu sendiri menyusul pembangunan infrastruktur di desa tersebut yang dinilai sudah lebih dari cukup.
Menurut Erwin sejauh ini pembangunan infrastruktur di Desanya terus dilakukan, baik bersumber dari ADD (Alokasi Dana Desa) dan DD (Dana Desa). Jalan-jalan yang ada di desa tersebut sudah mulus terbalut aspal hotmik. Ada juga yang dibangun menggunakan rabat beton serta paving.
Begitu juga dengan saluran air di kawasan desa yang berada di tengah kota tersebut. Semuanya sudah terbangun. Sehingga, kini skala prioritas pembangunan menyasar pada pemberdayaan ekonomi.
“Untuk pembangunan infrastruktur di desa kami lebih dari cukup. Berdasarkan hasil rapat dengan BPD, kami memutuskan anggaran infrastruktur kami alihkan ke pemberdayaan. Harapannya, derajat ekonomi masyarakat Desa Kepatihan semakin terangkat,” pungkasnya.