Tanggapi Kritik MUI Soal Pakaian Seksi Cinta Laura, JFC: Masing-Masing Punya Batas Kesopanan
JEMBER, FaktualNews.co-Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jember mengritik penampilan seksi artis Cinta Laura Kiehl dan Putri Indonesia Putri Indonesia Frederika Alexis Cull dalam ajang Jember Fashion Carnival (JFC).
Kini pihak JFC yang diwakili Event Director Intan Ayundavira angkat bicara. Melalui telepon selulernya, wanita yang akrab disapa Intan ini menegaskan, masing-masing orang memiliki standar sendiri mengenai batas kesopanan.
Menurutnya, selama ini tidak ada aturan baku sejauh mana batas kesopanan tersebut. Bahkan kalau dikaitkan dengan budaya, sambungnya, akan kesulitan menyebut apakah pakaian orang itu sopan atau tidak.
“Contoh, pakaian adat orang Jawa, seperti itu. Apalagi pakaian adat orang Papua. Apakah kita menyebut mereka berpakaian tidak sopan? Kan tidak seperti itu,” ujar Intan, Senin malam (5/8/2019).
Bahkan busana itu dikaitkan dengan aurat, menurutnya, persepsi menutupnya masing-masing berbeda.
“Ada yang bilang berhijab tetapi siluet, bentuk tubuh terlihat, dianggap belum menutup aurat. Ada lagi yang beranggapan, walau berhijab tapi tidak bercadar, termasuk belum menutup aurat. Jadi persepsinya berbeda-beda,” kata Intan.
Dengan adanya perbedaan itu, pihaknya mengajak untuk lebih bijak dalam bersikap. “Karena sudut pandang masing-masing berbeda,” katanya.
Yang terpenting, menurutnya, JFC ini hadir dalam kerangka menampung kreativitas kaum muda di bidang model dan budaya, dan membawa nama Jember dan Indonesia di kancah internasional.
“Dan Cinta Laura menjadi bagian yang sangat mendukung dalam gelaran JFC ini,” tandasnya.