Peristiwa

Puluhan Aktivis Aliansi Santri Jember, Tuntut Bupati dan JFC Minta Maaf

Tampilan ‘Umbar Aurat’ Saat Karnaval

JEMBER, FaktualNews.co – Puluhan santri yang mengatasnamakan dirinya Aliansi Santri Jember (ASJ) unjuk rasa di depan Kantor Pemkab Jember, Jawa Timur, Rabu (7/8/2019). Dalam aksi unjuk rasa menuntut Bupati dan pihak manajemen Jember Fashion Carnival (JFC) meminta maaf secara terbuka, meskipun sehari sebelumnya sudah dilakukan mediasi antara MUI Jember beserta perwakilan Kiai dan Pengasuh Ponpes, dengan pihak JFC.

“Event JFC dengan mengumbar aurat telah melukai hati para pejuang Jember yang berlatar belakang Pesantren  seperti KH. Ahmad Shidiq, KH. Khotib Umar dan segenap tokoh yang telah berjuang dengan susah payah mencitrakan Jember sebagai kota religius,” ujar salah satu perwakilan aksi asal Tanggul Akhmad Taufik, di sela aksi.

Dalam aksi tersebut, kata Taufik, ASJ menyampaikan lima tuntutan. Diantaranya, meminta kepada penyelenggara JFC dan Bupati Jember, untuk meminta permohonan maaf secara terbuka kepada masyarakat dan komunitas pesantren.

“Bupati harus bertanggung jawab atas keteledoran penyelenggara JFC, serta JFC tahun depan harus menonjolkan budaya lokal Jember dengan tidak mengexplore budaya luar,” tegasnya.

Diketahui dari aksi tersebut, Wakil Bupati Jember, Muqiet Arief menemui para pengunjuk rasa. Selanjutnya dilakukan pertemuan di dalam Gedung Pemkab Jember. Pria yang juga seorang Kiai itu menyampaikan, bahwa aspirasi yang disampaikan para demonstran, sudah dibahas dan disuarakan oleh MUI, PCNU serta beberapa perwakilan ulama dengan Forkompimda, Selasa (6/8/2019) kemarin, di Pendapa Wahyawibawagraha.

“Sejatinya sudah dibahas oleh seluruh komponen Forkopimda, Ulama dan beberapa budayawan kemarin,” katanya.

Diakui oleh Wabup, even JFC yang digelar Minggu lalu, memang diluar dugaan. Menurutnya, artis yang datang ke Jember untuk menyemarakkan JFC, kehadirannya begitu spontan.

“Mereka, Cinta Laura, Putri Indonesia, dan perancang busana terkenal Anne Avantie, hadir untuk menghormati penggagas JFC Dynand Fariz, sehingga pihak penyelenggara tidak sempat melakukan  arahan, dan ini sudah diakui oleh pihak managemen ketika artis tersebut mengenakan kostum yang viral itu,” ungkapnya.

Sehingga karena itu, lanjutnya  Pemkab dan manajemen JFC siap mengakomodir masukan-masukan dan meminta maaf kepada masyarakat Jember khususnya.

“Ini memang keteledoran dan kami mewakili Pemerintah Kabupaten Jember meminta maaf, dan kedepan, tidak hanya JFC tapi kegiatan-kegiatan lainnya seperti Tajem maupun kegiatan lain akan dilakukan koreksi,” tandasnya