DOHA, FaktualNews.co – Tim perunding Amerika dan Taliban di Doha agaknya telah sepakat tentang agenda utama dan kini sedang menyelesaikan rincian pelaksanaannya. Demikian dirilis VOA Indonesia, Selasa (6/8/2019).
“Kami telah mencapai kemajuan bagus,” kata Zalmay Khalilzad, wakil khusus Amerika urusan rekonsiliasi Afghanistan, lewat Twitter.
Ia mengatakan, timnya kini sedang membahas dengan tim Taliban “rincian teknis dan langkah-langkah serta mekanisme yang diperlukan guna suksesnya perjanjian damai itu.”
Juru bicara Taliban, Suhail Shaheen, sepakat bahwa mereka telah mencapai kemajuan, tapi tidak mau memberikan rincian.
“Kami mengukuhkan ada kemajuan dalam perundingan, tapi perundingan masih berlangsung untuk menyelesaikan rinciannya,” katanya kepada VOA.
Khalilzad meninggalkan Doha pada Senin (5/8/2019) malam dan terbang ke New Delhi, di mana ia akan menghadiri pertemuan untuk mendukung proses perdamaian Afghanistan itu. Tapi sebagian timnya masih tetap berada di Doha melanjutkan perundingan dengan Taliban.
Agenda terdiri dari empat pasal itu termasuk kata sepakat bahwa Amerika akan menarik pasukannya dari Afghanistan, dengan jaminan Taliban bahwa Afghanistan tidak akan dijadikan pangkalan teroris, perundingan dengan kelompok-kelompok Afghanistan lainnya, termasuk pemerintahan di Kabul dan pengumuman tentang gencatan senjata yang komprehensif dan menyeluruh di Afghanistan.
Tapi bagaimana hubungan pasal-pasal ini satu sama lainnya kemungkinan akan terus menjadi bahan pembicaraan. Sebagian perbedaan yang ada tampak dari pesan-pesan Twitter kedua pihak.
Khalilzad mengatakan penarikan pasukan Amerika akan dilakukan “tergantung keadaan,” sementara juru bicara Taliban Shaheen mengatakan “penarikan pasukan itu harus sesuai dengan jadwal.”
Kalau dicapai perjanjian, perang terlama dalam sejarah Amerika akan bisa diakhiri.
Suatu terobosan penting dicapai tahun lalu, ketika para pejabat Amerika memenuhi tuntutan Taliban supaya Amerika berunding langsung dengan mereka, tanpa ikutnya pemerintahan Kabul, yang mereka sebut sebagai pemerintahan boneka.
Donald Trump menunjuk Khalilzad pada tahun lalu untuk mengusahakan pemenuhan janji kampanyenya, yaitu menarik pulang pasukan Amerika. Sejak itu Khalilzad sibuk hilir mudik ke banyak negara untuk mengusahakan konsensus internasional, regional dan nasional guna mengakhiri konflik itu. ia juga telah mengadakan perundingan dengan tim politik Taliban di Doha.