FaktualNews.co

Khofifah Minta Maaf Atas Insiden Menimpa Mahasiswa Papua di Surabaya dan Malang

Peristiwa     Dibaca : 899 kali Penulis:
Khofifah Minta Maaf Atas Insiden Menimpa Mahasiswa Papua di Surabaya dan Malang
FaktualNews.co/Mukhamad Dofir
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, bersama Kapolri Jenderal Polisi, Tito karnavian, ketika berada di RS Bhayangkara Surabaya.

SURABAYA, FaktualNews.co – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, menyampaikan permohonan maaf atas insiden yang menimpa mahasiswa Papua di Surabaya dan Malang.

Permohonan maaf tersebut ia sampaikan tatkala dirinya menghubungi Gubernur Papua, Lukas Enembe, pascaricuh di asrama mahasiswa Papua Jalan Kalasan, Tambaksari, Surabaya, 16 – 17 Agustus 2019 kemarin.

“Saya sudah bertelpon dengan Pak Gubernur Papua, Pak Lukas Enembe. Kami mohon maaf karena sama sekali itu bukan mewakili masyarakat Jawa Timur,” kata Khofifah di hadapan awak media, Senin (19/8/2019).

Kepada Lukas Enembe, Khofifah menuturkan yang terjadi pada saat insiden di lokasi kejadian. Yang disebut sempat terdengar kata-kata berbau rasis, bukan ungkapan masyarakat Jawa Timur. Namun, dilakukan oknum-oknum tertentu yang tengah dalam suasana ricuh.

“Oleh karena itu agar bisa membedakan antara letupan yang sifatnya personal dengan apa yang sebetulnya menjadi komitmen Jawa Timur yang kita selalu mengingatkan jogo Jawa Timur,” lanjut Khofifah.

Khofifah pun mengajak Gubernur Papua serta semua pihak agar senantiasa membangun iklim komunikasi yang baik, supaya tidak terjebak dalam konflik antar warga bangsa.

Dalam kesempatan itu, Khofifah juga menyampaikan bahwa pihaknya telah mengundang Gubernur Papua, berkunjung ke Jawa Timur. Mengajak bertatap muka langsung dengan para mahasiswa Papua yang tengah menimba ilmu di berbagai daerah di wilayahnya.

Masih kata Khofifah, Gubernur Papua melalui sambungan telepon berharap agar pemerintah setempat selalu memberikan perlindungan dan jaminan keamanan, terhadap semua warga Papua.

“Harapannya (Gubernur Papua) semua mahasiswanya yang studi di Jawa Timur akan terlindungi dan mereka aman dapat menjalankan program studinya dengan baik,” tutupnya Khofifah.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Sutono Abdillah