Parlemen

Rapat Pengadaan Ambulance Tiap Kelurahan di Kota Probolinggo, Berlangsung Alot

PROBOLINGGO, FaktualNews.co – Pembahasan anggaran pengadaan ambulance di setiap kelurahan di Kota Probolinggo, berlangsung alot. Bahkan, rapat badan anggaran (Banggar) dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, pada Selasa (20/8/2019) berlangsung sejak pagi hingga siang, dan akan dilanjutkan pukul 19.00 WIB.

Usai rapat sekitar pukul 12.00 WIB, pimpinan Banggar dan sejumlah anggota tidak langsung bubar. Mereka melakukan pertemuan dengan beberapa OPD di ruang transit. Pimpinan Banggar sekaligus Ketua DPRD Agus Rudiyanto Ghaffur mengatakan, pertemuan yang dilakukan usai rapat banggar tersebut untuk menyamakan persepsi.

Saat ditanya hasilnya, Rudi begitu biasa disapa mengatakan, rapat banggar akan dilanjutkan nanti malam (malam ini). Kepada sejumlah wartawan, Rudi membantah kalau pihaknya dikatakan menolak pengadaan ambulance.

“Siapa yang bilang menolak. Belum, rapat masih dilanjutkan nanti malam,” tandasnya ke sejumlah wartawan.

DPRD dalam rapat sebelumnya mempertanyakan kesiapan perangkat pendukung atau sarana dan prasarana perlengkapan ambulance. Seperti perawat, sopir dan tempat atau garasi ambulance. Menurutnya, Pemkot Probolinggo tidak hanya menyediakan ambulan di tiap kelurahan, tetapi harus perangkat sarana dan prasarana.

“Kalau tidak ada pengemudinya, kan tidak jalan,” tambahnya.

Selain itu, pengadaan ambulance harus disertai dengan perekrutan perawat. Karena perawat akan mendampingi pasien saat di dalam ambulance. Harapannya, jika terjadi sesuatu dengan pasien di dalam ambulance, bisa segera teratasi.

Tak kalah pentingnya, lanjut Rudi, tempat atau garasi ambulance. “Jadi menurut kami, semuanya harus dipersiapkan. Jangan hanya kendaraannya saja,” ujarnya.

Disebutkan, setiap ambulance minimal disediakan 3 perawat dan 3 pengemudi. Mengingat ambulance harus siap 24 jam. Dengan demikian, kata Rudi, Pemkot tidak hanya membeli atau mengadakan ambulance, tetapi harus juga merekrut perawat dan sopir.

“Jadi kamu bukan menolak. Kalau memang program Pemkot untuk masyarakat, ya kami
dukung. Ambulan ini kan untuk masyarakat, tapi monggo perangkat lain dipersiapkan,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Bappeda Ray Suwigtiyo enggan berkomentar. Ia menyerahkan hal tersebut ke Plt Sekda Ahmad Sudiyanto. “Sampaian ke pak Sekda saja,” ujar kepala Bappeda singkat.

Sikap yang sama juga diperlihatkan Ahmad Sudiyanto. Plt Sekdakota tersebut enggan berkomentar dan buru-buru keluar dari gedung DPRD.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Ninik Ira Wibawati membenarkan alokasi anggaran pengadaan ambulance pada anggaran perubahan (P-APBD) sebesar Rp 7 Miliar. Ia berterus terang, pihaknya belum menyediakan perawat dan pengemudi, seperti permintaan DPRD.

“Sambil jalan saja. Secepatnya kami akan merekrut perawat dan pengemudi,” katanya sebelum meninggalkan gedung dewan.