Sosial Budaya

Gebyar Pameran Pusaka Trenggalek, Dibanjiri Pengunjung

TRENGGALEK, FaktualNews.co – Ribuan pengunjung dan pelajar dari  SD hingga SMA serta perguruan tinggi membajiri stand gebyar pameran pusaka dan bursa tosanaji nusantara. Mereka datang dari berbagai penjuru, dari luar maupun Kabupaten Trenggalek.

Gebyar pameran pusaka dan benda sejarah yang digelar Pemkab  bekerjasama dengan paguyuban Trenggalek. Diantaranya paguyuban Parikesit, Patrem, Pendowo dan Aura Pusaka. Pameran tersebut, dalam rangka memeriahkan HUT RI ke-74 dan HUT Kabupaten Trenggalek ke-825.

Penasehat Pameran yang juga Penasehat Dewan Pelestari Budaya Keris dan Benda Sejarah Trenggalek, Muktiharsaya mengatakan, gebyar pameran tersebut digelar untuk mengedukasikan kepada masyarakat khususnya para pelajar.

“Pameran ini sengaja digelar untuk mengedukasikan kepada masyarakat, terutama pada kalangan pelajar. Tujuannya untuk memberikan motivasi kepada generasi penerus, agar kelestarian budaya keris serta benda-benda sejarah Trenggalek tetap terjaga kelestariannya,”ungkapnya, Rabu (21/8/2019).

Disampaikan Muktiharsaya, gebyar pameran pusaka tidak hanya diikuti paguyuban Trenggalek saja. Namun juga diikuti peserta paguyaban tingkat nasional.

“Ada sebanyak 23 Kabupaten/Kota se-Indonesia yang mengikuti Gebyar pameran pusaka dan Bursa Tosanaji Nusantara 2019 ini,” terangnya.

Dijelaskan Muktiharsaya, selama kegiatan yang digelar tiga hari mulai Senin hingga Rabu (19-21/2019) ini, semua panitia penyelenggara akan selalu siap memberikan penjelasan tentang pusaka ataupun benda sejarah lainnya.

“Panitia kegiatan ini akan selalu siap memberikan penjelasan serta mensosialisasikan kepada pengunjung tentang pusaka dan benda sejarah Trenggalek yang merupakan peninggalan leluhur. Sehingga semua pengunjung bisa memahami tentang fisolofi atau maknanya,” jelasnya.

Menurut Kasi Pelestari Tradisi Sejarah dan Cagar Budaya Trenggalek, Agus Pramono, benda sejarah tinggalan sejarah di Trenggalek masih sangat banyak. Namun itu semua masih tersebar di 14 kecamatan.

“Dengan digelarnya gebyar pusaka dan bursa tosanaji nusantara ini, kita berharap bisa memberikan edukasi kepada pengunjung. Sehingga kelestariannya tetap terjaga,” terangnya.

Dikatakan Agus, tinggalan sejarah dan berpotensi besar yang masih tersebar, sudah mulai dikumpulkan dan ditata dalam rangka penyelamatan di Disparbud Kabupaten Trenggalek.

“Untuk itu Pemkab Trenggalek merencanakan mendirikan musium kecil di Kecamatan Panggul. Tujuannya paling tidak berupaya menyelamatkan, karena di Panggul berpotensi besar terhadap tinggalan yang ada,” imbuhnya.

Ditambahkan Agus, direncanakan musium tidak hanya Panggul, kedepan juga di Trenggalek. Namun tentunnya diperlukan pengkajian dari tim ahli cagar budaya.

Menurut salah satu pengunjung, Muhamad Fudsal siswa SMKN I Trenggalek menuturkan, dengan digelarnya gebyar pameran tersebut, pihaknya sangat mengapresiasi. Sebab bisa menambah ilmu dan wawasan tentang benda pusaka serta benda-benda sejarah.

“Kami sangat mengapresiasi dengan diselenggarakan gebyar pameran ini. Dengan demikian para generasi penurus termotivasi akan peninggalan leluhur pusaka maupun benda-benda sejarah. Sehingga kelestariannya tetap menjaga,” pungkasnya.