Birokrasi

Walikota Probolinggo Berencana Lapas Kelas IIB Dipindah, Ini Alasannya

PROBOLINGGO, FaktualNews.co – Pemkot Probolinggo berkeinginan Perpustakaan dan kantor Arsip jadi satu lokasi alias ngumpul. Tujuannya, mempermudah koordinasi dan pelayanan pada masyarakat. Hanya saja keinginan tersebut terkendala lahan.

Di kantor Arsip, jalan Ir Juanda, barat kantor Kelurahan Tisnonegaran, Kecamatan Kanigaran, tidak ada lahan kosong. Begitu juga dengan kantor Perpustakaan di jalan Trunojoyo, timur Alun-alun. Jalan keluarnya, Pemkot mengincar Lapas kelas IIB untuk perluasan kantor Arsip dan Perpustakaan.

Hal tersebut disampaikan Walikota Hadi Zainal Abidin, Minggu (18/8/2019) kemarin. Disebutkan, ada beberapa pertimbangan mengapa lapas yang diincar. Lapas dekat atau satu lokasi dengan perpustakaan. Alasan kedua, di dekat kantor Arsip tidak lahan kosong.

“Lahannya pas. Jadi kantor Arsip tidak bisa diperluas,” tandasnya.

Menurut Hadi, sisi timur kantor Arsip, kantor kelurahan Tisnonegaran, sedang sisi barat gedung SDN dan bagian belakang (selatan) perumahan. Begitu juga dengan kantor perpustakaan sudah tidak bisa diperluas lagi.

“Gedung pramuka sudah kami pakai perluasan perpustakaan. Tidak cukup kalau kantor Arsip dipindah kesana,” jelasnya.

Pilihan satu-satunya adalah Lapas, selatan kantor perpustakaan. Walikota Hadi bersedia mengganti lahan dan bangunan lapas, asal KemenkumHAM menerima tawaran Pemkot. Sistemnya bukan tukar guling, tetapi dengan cara hibah.

“Asset Pemkot kami hibahkan ke Kemenkumham. Asset kemenhumkam dihibahkan ke kami. Begitu caranya,” tambahnya.

Nantinya, lanjut Hadi, Pemkot akan menghibahkan aset sekaligus bangunannya. Tentunya, gedung yang akan didirikan di lahan Pemkot itu, desain dan modelnya standar sebuah lapas. Setelah jadi, akan dihibahkan ke Kemenkumham.

“Jadi kami menghibahkan lahan beserta bangunannya. Kemenkumham menghibahkan lapas ke kami. Ya, seperti itu. Bukan tukar guling,” pungkas Walikota Hadi.

Terpisah, Edi Mulyono Kepala Lapas (Kalapas) IIB Probolinggo membenarkan, Walikota pernah mengutarakan rencana membangun dan memperluas lapas, disampaikan saat acara pemberian
remisi kepada narapidana di hari kemerdekaan RI ke 74.

“Ya, pak Wali pernah mengutarakan hal itu. Waktu pemberian remisi 17 Agustus lalu,” tandasnya.

Hanya saja, lanjut kalapas, Walikota masih akan menginventarisir, aset Pemkot yang bisa dimanfaatkan untuk Lapas. Karena, Walikota Hadi berkeinginan, akan membuatkan lapas baru di lokasi lain. Sedang lapas saat ini, akan dimanfaatkan Pemkot.

“Walikota masih melakukan inventarisir asset yang cocok untuk lapas,” terangnya.

Pihaknya sepakat dengan rencana Pemkot, karena menurut Edi Mulyono, lapas butuh lahan yang lebih luas. Selain sudah kelebihan kapasitas atau overload, jika ada kegiatan kesulitan mencari tempat di dalam lapas. Bahkan, pemeriksaan pengunjung dilakukan di luar lapas, karena tidak ada tempat.

“Idealnya lapas kita ini dihuni sekitar 200-an. Namun saat ini penghuninya sekitar 600-an. Tiga kali lipat,” pungkasnya.