PROBOLINGGO, FaktualNews.co – Halim Yudha Wiratomo, akhirnya terpilih sebagai ketua Pemuda Pancasila (PP) Cabang Kota Probolinggo periode 2019-2023. Pria yang bisa disapa Halim tersebut, terpilih secara aklamasi dalam Musyawarah Cabang Luar Biasa (Muscablub), Minggu (25/8) di Garden City Cafe, Jalan Bromo, utara Terminal Bayuangga, Kelurahan Triwung Lor, Kecamatan Kademangan.
Tak hanya itu, acara Muscablub yang mengusung tema Membangun Ormas Pemuda Pancasila yang Berintegritas dan Berlandaskan Kebhinnekaan tersebut, juga memilih ketua Srikandi, Organisasi Sayap PP yakni, Masda Amelia Putri. Perempuan yang juga menjadi anggota DPRD setempat dari Partai Golkar tersebut, terpilih secara aklamasi, sama dengan ketua PP.
Sekedar diketahui, Halim Yudha Wiratomo, sebelumnya ditunjuk DPW Jatim sebagai ketua Caretaker (sementara) Juli lalu, menggantikan H Humaidi alias Didik, ketua PP sebelumnya. Ketua sebelumnya diganti sebelum masa jabatannya berakhir dengan alasan, tidak aktif. Untuk mengisi ketidaktifan, DPW menunjuk pria yang biasa disapa Halim sebegai ketua caretaker.
Dalam sambutannya, sekretaris DPW Jawa Timur, Agus Muslim berharap, ketua terpilih bisa membawa organisasi yang lebih baik dan professional. PP, harapnya, tidak lagi terkesan seperti organisasi preman.
“Kesan seperti itu harus sudah tidak ada lagi. PP sekarang ormas yang professional dengan program-programnya. Terutama program pemberdayaan ekonomi rakyat,” harapnya.
Apalagi, ketua DPW PP Jatim La Nyala Maytaliti, terpilih sebagai ketua Dewan Perwakilan Daerah DPD-RI untuk pemilihan Jatim. Saat ini, La Nyala sedang mempersiapkan meraih jabatan ketua DPD. Agus Muslim meminta dukungan, agar La Nyala meraih keinginannya.
“Kewajiban kita sekarang mengiventarisir dan membuat program ekonomi untuk dibawa ke DPD. Mudah-mudahan Pak La Nyala menjadi kertua DPD-RI,” tandasnya.
Sementara itu, ketua terpilih Halim menyebut, akan menghapus kesan PP sebagai organisasi preman. Terbukti, kepengurusan PP dibawah komandonya sudah melibatkan sejumlah unsur, seperti ulama, tokoh agama dan masyarakat, bahkan ormas lain serta aktifis parpol.
“Kami juga melibatkan ulama dan tokoh agama ke organisasi yang kami pimpin. Minimal, kalau ada pengurus atau anggota yang berbuat tidak baik, ada yang mengingatkan,” tandasnya.
Ia juga akan membekali pengurus PP mulai DPC sampai ranting, tentang keorganisasian dan penyusunan program. Hal itu dilakukan, agar pengurus wawasannya lebih luas dan mengetahui soal keorganisasian.
“Selain itu, agar pangurus dan anggota kami tahu soal penyusunan program. Tentunya kegiatan atau program yang positif. Kami akan segera menyusun kepengurusan ranting. Kalau pengurus kecamatan sudah,” pungkasnya.