Selain Investasi Bodong, Umi Salmah Juga Diduga Gelapkan Sejumlah Sertifikat Nasabah
Aset Milik Petani Rp 4,5 Miliar Terancam Disita Bank
LUMAJANG, FaktualNews.co – Selain menjalankan bisnis investasi abal-abal, Umi Salmah (51) tersangka kasus dugaan penggelapan uang milik ribuan nasabah di Lumajang, Jawa Timur, ternyata juga diduga terlibat kasus penipuan sejumlah sertifikat tanah dan bangunan milik para tetangganya, Minggu (25/8/2019).
Setelah Kepala Desanya, Didik Santoso (29), yang mengaku menjadi korban, kini seorang petani, Marso (45) yang lain juga tetangga dari tersangka sendiri bernasib sama.
Lima sertifikat sawan dan rumah miliknya terancam disita oleh Bank setelah dipinjamkan kepada tersangka untuk digadaikan ke sejumlah Bank. Tak berbeda jauh dari Didik, Marso dan istrinya juga diiming-imingi dengan diberi bunga 3 persen dari nilai uang yang dipinjam di Bank oleh tersangka.
Marso dan istrinya yang tertarik dengan rayuan tersangka ini pun rela menyerahkan lima sertifikat senilai Ro 4,5 milyar kepada tersangka. Namun, alih-alih mendapat uang bunga yang dijanjikan tersangka, kini aset miliknya terancam disegel oleh Bank lantaran tidak pernah dibayar oleh tersangka.
Bersama istrinya, Marso yang datang ke rumah CV. Permata Bunda, yang dijadikan tersangka sebagai kantor bisnisnya selama ini di Desa Sentul, nampak menahan emosi dan terus mempertanyakan kejelasan sertifikatnya kepada Umi Salmah.
“Ada lima, tiga sertifikat sawah, satu gudang dan satu sertirikat rumah, dipinjam tiga tahun silam, datang kerumah,kami dijanjikan dengan bunga tiga persen dari nilai yanh dipinjamkan ke Bank waktu itu,” ujar Marso.
Kapolres Lumajang, AKBP Muhammad Arsal Sahban menghimbau kepada warga yang merasa ditipu investasi bodong milik Umi Salmah agar melaporkan ke Mapolres Lumajang. Sejauh ini, pihaknya sudah tercatat lebih dari 1.500 korban dan diduga masih banyak lagi korban yang belum terungkap.
“Saya telah membuka posko pengaduan terkait investasi bodong Tabungan Hari Raya milik Umi Salamah. Silahkan kepada para warga yang merasa tertipu dengan investasi ini, agar segera melaporkan dengan membawa bukti ke mapolres. saat ini sudah lebih dari 1500 nasabah yang kami datakan”, pungkasnya.