FaktualNews.co

Buang Limbah ke Sungai, Pabrik Pakan Ternak di Pasuruan, Digeruduk Ratusan Warga

Peristiwa     Dibaca : 1409 kali Penulis:
Buang Limbah ke Sungai, Pabrik Pakan Ternak di Pasuruan, Digeruduk Ratusan Warga
FaktualNews.co/Aziz/
Warga yang mendatangi ke areal pabrik pengolahan kulit ikan dan tulang, Rabu (28/8/2019) siang.

PASURUAN, FaktualNews.co – Ratusan warga Dusun Wonoayu, Desa Gempol, Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan, menggeruduk pabrik pakan ternak di dusun setempat, Rabu (28/8/2019) siang. Aksi ini menyusul akibat bau tak sedap akibat limbah pabrik yang di buang ke sungai.

Didampingi Kepala Desa (Kades) Gempol, Muhammad Hamdi dan anggota Bhabinkamtibmas Desa Gempol, ratusan warga ini mendatangi ke lokasi pembuangan limbah tanpa melalui Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL), yang sengaja dibuang ke sungai sekitar. Sehingga menimbulkan bau yang menyengat dan tak sedap.

Kades Hamdi mengatakan, aksi warga ini dikarenakan bau limbah yang berasal dari pabrik pengolahan kulit ikan dan tulang semakin hari semakin tidak terkontrol. Sehingga tak sedikit warga yang resah akibat pencemaran lingkungan ini.

“Banyak warga selama ini menderita sakit pernafasan,” papar dia, saat sidak di lokasi pabrik.

Menurut Hamdi, pabrik tersebut tidak mempunyai perijinan satu pun untuk berproduksi. Sehingga perlu dipertanyakan pada pihak terkait adanya usaha pabrik ini.

“Untuk izinnya nol, bahkan sering kali saya sidak, saya minta ditutup karena pembuangan limbah. Tapi setelah ditutup, pabrik itu berganti nama dan juga masih tetap seperti itu itu saja,” sambungnya.

Di lokasi PT Kasih Prima Gempol, Kades dan warga, mereka sempat mengamankan beberapa sempel limbah, cairan soda, dan cairan HCL untuk kepentingan laboratorium. Warga mendesak kepada pihak Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pasuruan, agar turun tangan. Warga akan ancam demo besar, kalau bau tak sedap dan menyengat tetap muncul.

Sementara itu, tak satupun dari pihak managemen pabrik menemui warga saat mendatangi ke areal pabrik. Sehingga warga leluasa memeriksa seluruh area mulai produksi hingga pembuangan limbah dugaan tanpa prosedur.

Sementara terkait aksi warga ini, tak satupun pihak perwakilan pabrik untuk bisa dikonfirmasi.

 

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Nurul Yaqin