Advertorial

Sosialisasikan Penerapan Sistem Penjaminan Mutu Internal, Disdik Sumenep Roadshow ke Sejumlah Sekolah Binaan

SUMENEP, FaktualNews.co – Dinas Pendidikan Sumenep, Madura, Jawa Timur, terus memberikan sosialisasi dan pendampingan untuk penerapan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) ke sejumlah sekolah binaan, kali itu digelar di sekolah binaan Sekolah Dasar Negeri Pandian I, Kecamatan Kota, Rabu (7/8/2019) lalu.

Selain di SDN Pandian I, Kecamatan Kota, sosialisasi dan pendampingan penjaminan mutu internal juga dilaksanakan Dinas Pendidikan di SDN Kapedi, Kecamatan Bluto, pada Selasa (13 Agustus 2019), sedang di SMP I Pragaan, digelar pada Selasa (20 Agustus 2019), kemudian di SDN Mading Laok I, termasuk pula di sekolah kepulauan Giligenting di bulan yang sama secara estafet.

“Kita gelar sosialisasi dan pendampingan untuk penerapan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) di sejumlah sekolah binaan, targetnya untuk peningkatan mutu pendidikan kita,” terang Kepala Dinas Pendidikan Sumenep, Bambang Irianto, kepada media, ditemui di kantornya usai rapat. Rabu (28/8/2019).

Menurut Bambang, digalakkannya sosialisasi penerapan Sistem Penjaminan Mutu Internal untuk Pendidikan Dasar dan Menengah, untuk melihat tingkat kesesuaian antara penyelenggaraan pendidikan dasar dan pendidikan menengah dengan Standar Nasional Pendidikan (SNP).

“Penjaminan Mutu Pendidikan adalah suatu mekanisme yang sistematis, terintegrasi, dan berkelanjutan untuk memastikan bahwa seluruh proses penyelenggaraan pendidikan telah sesuai dengan standar mutu, yang terdiri dari Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Pendidikan Dasar / Menengah dan Sistem Penjaminan Mutu Eksternal (SPME) Pendidikan Dasar/ Menengah,” sebutnya.

Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah itu, kata Bambang, berfungsi untuk mengendalikan penyelenggaraan pendidikan oleh satuan pendidikan pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah sehingga terwujud pendidikan yang bermutu.

“Tujuannya pasti untuk menjamin pemenuhan standar pada satuan pendidikan secara sistemik, holistik, dan berkelanjutan, sehingga tumbuh dan berkembang budaya mutu pada satuan pendidikan secara mandiri,” tegasnya.

Mantan Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan Rakyat Kawasan Pemukiman (PUPRKP) dan Cipta Karya ini menambahkan, serangkaian sosialisasi itu bertujuan untuk mewujudkan pendidikan berkualitas di Kabupaten Sumenep dengan penerapan Sekolah Model 2019.

Sekolah Model ini menurutnya, selaras dengan program sekolah berbasis digital (Digital School) yang tahun ini mulai diterapkan di sejumlah sekolah di Sumenep.

“Untuk Program digital school saat ini memang belum diterapkan terhadap seluruh sekolah di sumenep, karena beberapa sekolah sarana dan prasarananya masih belum memadai, tetapi ke depan semuanya akan diusahakan sudah bisa menerapkan digital school,” imbuh dia.

Ditegaskan Bambang, penerapan sekolah model atau yang dikenal sekolah Imbas tersebut, dalam pengaplikasiannya tidaklah semudah memahami teorinya, tergantung Kepala Sekolah dan para guru dalam seperti apa di lapangan.

“Sekolah model 2019 ini tidak boleh hanya dipahami secara toeri saja, tetapi harus pada bagaimana prosesnya di lapangan,” terang Bambang.

Pihaknya berharap, dengan adanya sosialisasi ini kedepan sekolah-sekolah di Sumenep mampu menerapkan Sokolah model ini dengan maksimal.

“Intinya, keberhasilan program ini terletak pada bagaimana para guru menerapkannya terhadap para peserta didik,” tukasnya. (*)