Pendidikan

Siswa Kelas 6 di Jember Ini Terancam DO, karena Dinilai Nakal Luar Biasa

JEMBER, FaktualNews.co–Seorang bocah laki-laki inisisal OL (13) siswa SDN Suci 2 Kecamatan Panti, Kabupaten Jember, terancam -drop out (DO) atau dikeluarkan dari sekolah tempatnya belajar, karena kenakalan yang dilakukannya dinilai sudah di luar batas kewajaran.

Menurut penuturan kepala sekolah, guru, dan teman-temannya, bocah ini sering melawan gurunya, sering berulah saat kegiatan belajar mengajar berlangsung.

Bahkan kenakalan yang paling parah pernah dilakukan. Yakni saat kepala sekolah memanggil orang tua bocah yang tubuhnya bongsor ini ke sekolah.

Gurtu yang memanggil malah diancam akan ditusuk dengan tiang bendera di kelas. Tiang bendera tersebut memang ujungnya runcing.

“Jujur kami sudah tidak sanggup mendidik anak ini. Karena kenakalannya itu dimulai sejak kelas 5, sekarang semakin menjadi-jadi. Kami akan kembalikan anak ini ke orang tuanya,” kata Kepala SDN Suci 2 Jember Ribut Irawan Selasa (3/9/2019).

Namun sebelum itu dilaksanakan pihak sekolah akan ke Kantor Dispendik (Dinas Pendidikan) untuk melaporkan persoalan ini.

Kenakalan bocah yang tempat tinggalnya tidak jauh dari sekolah ini, kata Ribut, dinilai di luar batas kewajaran.

“Kami juga memikirkan faktor keselamatan nyawa guru kami. Karena anak ini, kenakalannya itu, sudah berlebihan. Pernah mau menusuk saya dengan tiang bendera yang ujungnya runcing saat dinasehati. Saat itu orang tuanya kami panggil,” jelasnya.

Dengan persoalan ini, kata Ribut, pihaknya mempertimbangkan mengeluarkan siswa tersebut dari sekolah.

“Dengan adanya ini, suasana tidak kondusif. Karena melawan guru, bahkan omongannya (ucapannya, red) kotor. Ngomong kasar, gulune guru kene ditugel (Lehernya guru sini saya potong),” katanya menirukan ucapan OL.

Yang membuat kepala sekolah ini semakin kecewa, katanya, orang tuanya pun dinilai kurang memperdulikan.

“Orang tuanya sendiri tidak dianggap, tidak bisa mendidik atau menangani. Bagaimana di sekolah. Kita hanya mendidik 5 jam saja. Jadi mungkin solusinya, anak ini dipindah atau dipondokkan,” ucapnya.

Senada dengan Ribut, guru Kelas 6 Sugiati yang sehari-hari mendidik OL, mengaku geram dengan sikap dan perilakunya di kelas.

“Prestasinya tidak ada, selalu melawan guru, bahkan melebihi kenakalan ABG. Karena mungkin badannya bongsor dan juga (akibat) pergaulannya di luar sana,” kata Sugiati.

Selain itu, sambung Sugiati, jika disuruh mengerjakan tugas, juga tidak pernah dikerjakan

Dia berharap siswa ini dikonsultasikan ke psikolog. “Mungkin itu penanganan tepat. Karena kita berharap ada perubahan sikap dan anak ini menjadi lebih baik,” sambungnya.

Diketahui, sekolah SDN 2 Suci, Kecamatan Panti memiliki 11 rombel, dengan jumlah seluruh siswa dari kelas 1 hingga 6, 260 orang.

Terkait kenakalan OL, sudah diketahui juga oleh seluruh 14 guru sekolah tersebut.