Politik

NU Jember Tidak Anak Emaskan PKB, Jika Partai Lain Juga Berbakti

JEMBER, FaktualNews.co – Adanya kedekatan partai politik dengan ormas Nahdlatul Ulama (NU), tidak menjadi persoalan. Asalkan ada bukti dan benar-benar memperjuangkan warga NU serta ta’dim dengan ulama.

Hal itu diungkapkan Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Jember, Abdullah Syamsul Arifin, usai membaiat sejumlah anggota DPRD Jember, terpilih dari Fraksi PKB di Kantor PCNU setempat.

Menurut pria yang akrab dipanggil Gus Aab itu, pihaknya tidak mempersoalkan adanya partai politik yang mengklaim kedekatan dengan organisasi tersebut. Namun kedekatan itu harus dibuktikan.

“Kadang ada pertanyaan dari beberapa partai politik yang merasa memiliki hubungan historis dengan NU. Kalau PKB disebut anak kandung NU karena memang betul-betul terlahir dari rahim NU. Ada yang merasa menjadi anak tertua NU. Ada pula yang menganggap sebagai anak ideologis NU,” Rabu (4/9/2019) petang.

Menurutnya, NU tidak mempersoalkan siapapun yang hendak mengklaim. Tapi yang paling penting dibuktikan siapa yang jadi anak yang soleh.

Gus Aab mengatakan, pernah mendapat penjelasan dari Ketua PCNU Malang KH Marzuki Mustamar. Kenapa NU terkesan menganak emaskan PKB dan ada anggapan menganaktirikan yang lain padahal ini keluarga besar NU.

Di sinilah Kiai Marzuki menjawab, ‘saya akan memperlakukan sama kepada seluruh kader NU yang ada di lembaga kekuatan politik mana pun kalau khidmat politik mereka juga sama seperti PKB. “Saya tidak akan menganakemaskan PKB kalau yang lain mewujudkan bakti yang sama seperti PKB’,” katanya.

Tuntutan kepada NU untuk menjadi orang tua yang mengayomi semuanya, pihaknya akan siap menjadi orang tua. Persoalannya, yang betul-betul mengaku anak dan taat pada orang tua itu yang harus diwujudkan terlebih dulu.

“Dan dalam proses-proses politik yang sampai hari ini yang secara formal keorganisasian melalui satu lembaga, baru PKB yang menunjukkan bakti dan buktinya sebagai anak kepada NU,” kata Gus Aab.

PKB menurutnya, selalu berkonsultasi dan berkoordinasi dengan NU di semua tingkatan dalam setiap proses politik. Menurut Gus Aab, kebersamaan inilah yang jadi modal utama untuk mengonsolidasikan seluruh potensi NU.

PKB mempersilakan kepada PCNU untuk melaporkan legislator partai tersebut yang dianggap melanggar kaidah dab akidah ahlussunnah wal jamaah. “Kalau terbukti, tidak segan-segan DPW (Dewan Pimpinan Wilayah) PKB akan memecat,” kata Gus Aab.

Sementara itu, Ketua DPC PKB Jember, Ayub Junaidi menyampaikan, dengan adanya kedekatan dengan NU, PKB ta’dim kepada ulama dan melaporkan segala hasil kegiatan yang telah dilaksanakan terkait hasil ulama.

“Sehingga kami sebagai anak dari Nahdlatul Ulama. Kita memohon doa restu, agar perjalanan Fraksi PKB ke depan bisa berkhidmat untuk kepentingan NU. PKB ini didirikan untuk memperjuangkan Nahdliyin dari sisi politik,” kata pria yang akrab dipanggil Cak Ayub ini.

Menurutnya, adanya PKB tidak lepas dari sejarah. PKB berkhidmat, minta saran, dan doa dari Nahdlatul Ulama ini. “Yang jelas dengan baiat kami yakin memunculkan percaya diri, agar selalu istikomah melayani rakyat,” tandasnya.