Susul ‘Klono Sewu’,Tahun Ini ‘Besut’ Ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda Jombang
JOMBANG, FaktualNews.co – Sekitar seribu pelajar di Jombang dihadirkan dalam pembukaan ‘Bulan Berkunjung’ yang digelar di Alun-alun setempat mulai hari ini, Jumat (6/7/2019).
Para siswa dari tingkat SD hingga SMA sederajat se Jombang ini menampilkan tarian khas Jombang bernama Tari Klono Sewu.
Tak hanya pelajar, tak tanggung-tanggung Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Budi Nugroho pun turut andil dalam pertunjukan tari kolosal tersebut.
Seperti halnya penari lainya, Kadis Dikbud Jombang ini juga memakai kostum ala penari Klono Sewu dan memakai topeng. Bahkan, dirinya juga mampu menghafal seluruh gerakan tariannya dengan benar.
“Ini cara saya untuk membuat mainstream budaya, saya harus beri contoh dan menyemangati para siswa. Jadi beda dengan ketika saya bisa ikut bersama-sama mereka,” kata Budi Nugroho, usai pertunjukan di Alun-alun Jombang.
Budi Nugroho mengatakan, tari Klono Sewu merupakan sebuah tarian asli dari Jombang yang sudah mendapat pengakuan sebagai warisan budaya tak benda dari Pemerintah Pusat.
Sehingga, pihaknya berharap tari kolosal tersebut bisa dikenal bahkan menjadi viral dikalangan generasi milenial.
“Ke depan insyaAllah akan jadi materi muatan lokal, sebab pendidikan karakter ini tidak hanya akademik saja tapi juga dari dimensi olah rasa kesenian dan budaya, ini yang akan kita tonjolkan,” jelasnya.
Tak hanya Tari Klono Sewu, tahun ini satu lagi budaya asli Jombang juga bakal ditetapkan sebagai warisan budaya bukan benda. Budaya itu adalah Besut. Besut merupakan salah satu tokoh dalam pertunjukan Besutan asal Jombang, di mana dahulu bernama Lerok.
Besutan ini diduga ada dan berkembang di Jombang sejak tahun 1907 silam. Besut digambarkan sebagai tokoh yang sangat cerdas.
Bahkan, dalam pertunjukannya bukan hanya hiburan semata yang disuguhkan, namun juga mengandung nilai kritik sosial.
“Selain tari Klono Sewu, Besut tahun ini juga akan ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda Jombang,” pungkasnya.
