Wisata Taman Bunga Dadakan di Pasuruan, Diserbu Pengunjung
PASURUAN, FaktualNews.co – Beredar video di YouTube tentang seorang lelaki di sebuah taman bunga, bertopi dan berkacamata dengan riangnya di hamparan taman bunga warna-warni. Video yang berdurasi 1 menit 46 detik ini berlatar belakang pemandangan gunung Penanggungan, Welirang, dan Arjuna.
Dalam video ini, memunculkan penasaran sejumlah netizen. Begitu ditelusuri, adalah Taman Bunga A’DN Firdaus di Dusun Kedondong, Desa Sumbergedang, Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan. Taman di lahan seluas 4 hektare itu, masih berupa lahan persawahan padi.
Meski masih dirintis, taman ini sudah ramai dikunjungi warga. Untuk menjangkau lokasi, dapat diakses dengan jalan kaki atau naik motor, melalui dua lokasi yakni dari Dusun Kedondong, Desa Sumbergedang di sebelah selatan atau dari sisi utara, bisa dijangkau dari Dusun Pateguhan, Desa Tawangrejo, Kecamatan Pandaan.
Hampir tiap hari, sudah banyak pengunjungnya. Apalagi kalau hari libur, pengunjungnya dari berbagai daerah di Jawa Timur.
“Kami penasaran setelah melihat tayangan video di You Tube. Memang indah ada pemandangan gunung-gunung,” ujar Lula, seorang pengunjung, asal Kota Pasuruan.
Pengunjung tak hanya bisa menikmati taman bunga. Mereka juga bisa melihat pemandangan gunung Penanggungan, Welirang, dan Arjuna yang nampak indah.
Di area taman juga ada saluran air untuk irigasi peninggalan Belanda. Bahkan saat ini masih terawat dengan baik. Lokasinya di sebelah timur Taman Bunga A’DN Firdaus.
Salah satu pengelola taman bunga tersebut, Zainuri menyebut, sebenarnya taman belum dibuka untuk umum, lantaran masih dalam proses merintis.
“Taman bunga ini baru dirintis dan berjalan sekitar dua bulan terakhir. Ini adalah tempat budi daya aneka tanaman hias. Namun, juga untuk wisata alam serta edukasi,” tuturnya.
Lahan yang ada cukup luas, sekitar 4 hektare. Namun, saat ini dimanfaatkan untuk budi daya tanaman hiasnya hanya 8.000 meter persegi. Terdiri bunga elusia, sepatu, matahari, cendana, cengger ayam, dan lain-lain.
“Untuk sementara ini pengunjung hanya bisa melihat taman hiasnya saja. Sekadar jalan-jalan dan foto-foto,” kata Zainuri.
Sementara lahan sisa lainnya, masih kosong. Lahan-lahan itu sebelumnya berupa sawah. Lahannya itu disewa dari warga. Wargapun ikut mengelolanya, karena ke depan, tempat ini akan dijadikan tempat wisata alam alternatif.
“Untuk membangun sarana dan prasana pendukung, butuh waktu 1-2 tahun untuk menuntaskannya,”pungkasnya.