FaktualNews.co

Jombang Dinilai Darurat PKL, Anggota Dewan Tawarkan Penataan Berkonsep ‘Food Street’

Kuliner     Dibaca : 1135 kali Penulis:
Jombang Dinilai Darurat PKL, Anggota Dewan Tawarkan Penataan Berkonsep ‘Food Street’
FaktualNews.co/Muji Lestari/
Anggota DPRD Jombang, Mustofa (kanan). 

JOMBANG, FaktualNews.co – Kabupaten Jombang disebut sebagai Kota ‘Darurat PKL’ (Pedagang Kaki Lima). Hal ini diungkapkan anggota DPRD Jombang, Mustofa, kepada Faktualnews.co, Selasa (17/9/2019).

Mustofa, anggota Dewan dari PKS (Partai Keadilan Sejahtera) ini mengatakan, darurat PKL menyusul banyaknya jumlah PKL liar yang jumlahnya mencapai ribuan. Namun hampir jarang mendapat perhatian dari Pemkab Jombang.

Selain mendesak Pemkab Jombang segera membentuk tim terpadu. Pria yang akrab disapa Cak Mus ini juga menyuguhkan konsep ‘Food Street’ sebagai salah satu solusi penataan PKL liar ini. Sebab, perputaran ekonomi masyarakat di sektor PKL liar ini cukup besar.

“Kenapa saya katakan darurat PKL, karen selain jumlahnya yang banyak mencapai ribuan. Dari pengamatan saya, misal di kawasan Jalan Diponegoro dan Jalan Kusuma Bangsa, tapi nggak ada kontribusi Pemkab disini, padahal omsetnya besar lho itu,” kata Mustofa.

Semakin banyaknya jumlah PKL liar yang tidak terdata secara rapi, juga berdampak pada lapak PKL yang legal. Seperti di taman Kebonrojo.

Dia optimis tim terpadu dan penataan konsep untuk PKL liar mampu menjadi solusi yang efektif membangun Jombang dari semua sisi. Baik disisi ekonomi kemasyarakatan maupun tata keindahan kota. Akibatnya, yang legal jadi matisuri, seperti yang di dalam Kebonrojo.

“Penegakan Perda yang selama ini dilakukan itu nggak efektif. Saya lihat disini tumbuhnya antusias dalam daya belinya. Bayangkan jika satu pedagang ini omsetnya Rp 50 ribu saja, kali berapa ribu pedagang, berapa sebulan kan bisa miliaran,”terangnya.

Lebih lanjut, Mustofa juga membeber tim terpadu itu akan bertugas melakukan,pendataan, monitoring hingga evaluasi secara berkala. Tim tersebut bisa diisi dari petugas dinas yang sesuai dengan bidangnya.

Sementara, konsep Food Street ini, katanya sebagai salah satu upaya mengantisipasi pertumbuhan PKL liar yang tidak teratur dan semrawut hingga membuat tata kota dan lalulintas terganggu.

Disatu sisi, masyarakat Kabupaten Jombang memiliki karakter kuliner yang berbeda dengan dareah lainnya. Sehingga penataan tersebut dinilai satu kebutuhan yang tepat.

“Jombang dengan Ngajuk ini sudah beda, dari sisi kuliner Jombang ini suka kuliner, apalagi Jombang kawasan Pesantren, saya rasa konsep ini pas sekali untuk jadikan Jombang berkarakter,”tandasnya.

Ditambahkan, di beberapa daerah hal ini sudah diterapkan, dan hasilnya membuat kota semakin asri dan Indah. Dicontohkan, seperti di Jogjakarta dan Solo kan ada food street, dan Bandung juga ada,

“Kalau di Jombang mungkin yang tepat bisa di kawasan belakang SMP Negeri 2 Jombang, jalan yang tembus ke Kebonrojo dan belakang Masjid Djami’, Jalan Arif Rahman Hakim, “pungkasnya.

 

 

 

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Nurul Yaqin
Tags