Olahraga

Terkendala Dana, Potensi Pebasket Wanita Butuh Perhatikan

JEMBER, FaktualNews.co – Sejumlah kendala dalam meraih prestasi di bidang bola basket khususnya tim putri Jember, butuh diperhatikan. Padahal perkembangan olahraga asli Negeri Paman Sam ini di kabupaten tembakau semakin terus berkembang. Bahkan didukung dengan sejumlah sekolah yang memiki kelas khusus cabang olahraga tersebut.

“Sebenarnya perkembangan bola basket putri di Jember terus berkembang. Sebab, Jember merupakan salah satu kabupaten pemasok pebasket putri potensial untuk tim Jawa Timur. Apalagi di Jember sendiri banyak sekolah SMP, SMA bahkan Perguran Tinggi (PT) yang memiliki atlet basket handal. Sayang, cabor bola basket putri masih minim perhatian,” kata Pelatih Tim Bola Basket Putri Sahroni saat dikonfirmasi sejumlah wartawan, Jumat (20/9/2019).

“Bola basket putri Jember masih bergeliat karena kepedulian dari pelatih dan official,” ucapnya.

Sahroni menjelaskan, seperti halnya proses seleksi tim bola basket putri di gelaran Porprov kemarin, dananya itu sendiri dari Pengkab Perbasi Jember. “Tidak ada dana bantuan lainnya,” sambungnya.

Sehingga salah satu imbasnya yang dirasakan, dengan persiapan yang cukup minim, tim basket putri Jember belum dapat memberikan medali di Porprov tahun ini.

Namun para tim putri itu, berhasil menembus babak Porprov dari Pra Porprov. “Sebab, di Porprov 2015 silam, langkah basket putri terhenti di Pra Porprov. Kebalikan dari tim putri, basket putra Porprov tahun ini gagal di fase Pra Porprov,” ungkapnya.

Menurut Sahroni, nantinya pemain-pemain basket putri Porprov Jember kemarin sebagian bisa dimainkan lagi dalam Porprov 2021 mendatang.

“Ada sekitar empat orang lah yang bisa dimainkan lagi karena usianya masih masuk regulasi,” ucap pria yang kerap disapa Roni ini.

Selain itu, tim basket putri untuk Porprov 2021 mendatang bisa berasal dari tim seleksi Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) 2020. “Bisa menunggu seleksi tim Popda. Karena usia tim Popda dan Porprov tidak jauh berbeda,” papar dia.

Tim Popda sendiri batas usia minimal 16 tahun. Sedangkan Porprov batas minimalnya 17 tahun. Sahroni juga menyoroti permainan anak asuhnya di Porprov kemarin. “Fisik anak-anak masih kurang. Tetapi secara permainan sebenarnya anak-anak imbang dengan lawan-lawan kami,” pungkasnya.