DENPASAR, FaktualNews.co – Viralnya cerita horor di media sosial mengenai kegiatan KKN di Desa Penari yang diduga lokasinya berada di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur dimanfaatkan sebagai cara untuk mendongkrak pariwisata di wilayah setempat.
Hal itu dikemukakan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas saat acara sosialisasi pengembangan potensi wisata antara Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Jember dengan Organisasi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jember di Kantor KPwBI Bali, Denpasar, Jumat petang (21/9/2019).
Dalam kegiatan tersebut, Anas hadir sebagai pemateri bersama dengan Deputi Kepala KPwBI Bali Sapto Widyatmoko, Kabid Dinas Pariwisata Bali Dewa Ayu Laksmi, dan Kepala KPwBI Jember Hestu Wibowo.
“Desa Penari itu isu menguat di media sosial. Sehingga kita respon positif dan kita arahkan. Malah (manfaatnya) menjadi banyak orang mencari Banyuwangi,” kata Anas saat dikonfirmasi usai mengisi materi.
Ia menjelaskan, contoh kecil cerita horor kegiatan mahasiswayang viral itu dapat menjadi sebuah cara untuk mengangkat potensi wisata daerah.
“Dari penyebutan KKN (Kuliah Kerja Nyata), kita plesetkan jadi ‘Keliling-Keliling Nyantai’ sehingga dari media sosial ini bisa memberi ruang bagi kita membangun isu positif. Sehingga dengan dimanfaatkan secara baik, potensi dari suatu daerah bisa dibangun dengan baik,” katanya.
Dia melanjutkan, “Jadi sekarang zamannya tidak hanya media-media besar. Tapi bagaimana media sosial itu kita manfaatkan untuk hal yang positif. Contohnya Banyuwangi yang bisa semakin dikenal,” ungkapnya.
Lebih jauh Anas menyampaikan, dengan adanya pemanfaatan medsos ini, jika kemudian dikolaborasikan dengan sinergitas antar wilayah untuk pengembangan wisata, juga bisa lebih baik lagi.
“Karena membangun wisata itu tidak ada batas geografis, maka sinergitas menjadi pilihan tepat. Hal itupun yang saya sampaikan kepada Pak Hestu (Kepala KPwBI Jember). Misal Banyuwangi, Bondowoso, Jember, selain even bisa sinergi infrastruktur, misalnya penerbangan. Yang nanti pada Bulan Oktober ada penerbangan Banyuwangi-Halim Perdana Kusuma dan Banyuwangi-Yogyakarta,” ujarnya.