Politik

Ketika PKB, KPU dan Pegiat Desa di Sidoarjo Berikan Pemahaman Politik kepada Masyarakat

SIDOARJO, FaktualNews.co-Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PKB Jawa Timur menggelar dialog ‘Membangun Demokrasi dari Desa’ di Taman Tanjung Puri, Jalan Lingkar Timur, Kabupaten Sidoarjo, Rabu (25/9/2019).

Acara dihadiri sekitar 600 orang dari perwakilan tingkat RT dan RW serta pegiat desa se-Kabupaten Sidoarjo.

Untuk memberikan pemahaman politik, partai berlambang bumi itu menghadirkan pemateri Sekretaris Lembaga Kaderisasi DPW PKB Jatim Ibbnu Azzar Firdaus.

Menurut Ibbnu, kegiatan tersebut untuk mendongkrak kesadaran politik yang sangat berhubungan erat dengan partisipasi pemilih.

“Ini bertujuan agar masyarakat tidak hanya sekedar menggunakan hak pilihnya, tapi juga harus sesuai dengan aspirasi masyarakat,” ujarnya.

Ibbnu mengungkapkan, sejatinya kesadaran politik bagi masyarakat harus ditekankan sejak awal. Sebab, menurut dia, karena itu merupakan hak dan kewajiban sebagai warga negara.

Oleh sebab itu, Ibbnu berharap dengan meningkatnya kesadaran masyarakat menggunakan hak pilihnya, maka turut peduli dengan masalah pemerintahan dan pembangunan.

“Itu bisa diartikan sebagai tanda bahwa masyarakat menaruh perhatian terhadap masalah pemerintahan dan pembangunan. Ini agar kedepannya masyarakat di Sidoarjo bertambah ” harapnya.

Selain pembicara dari internal, PKB juga menghadirkan Mokhamad Iskak, Ketua KPUD Sidoarjo dan Ulul Azmi, Koordinator Pegiat Desa di Sidoarjo. Keduanya juga ikut memberikan pemahaman politik kepada masyarakat.

Iskak mengungkapkan, peran masyarakat dalam mensukseskan setiap hajatan demokrasi sangat penting. Sebab, lanjut dia, tanpa masyarakat pelaksanaan pesta demokrasi tidak akan sukses.

“Masyarakat mempunyai hak pilih, jangan sampai tidak menggunakan hak tersebut,” ucapnya. Ia pun menjelaskan, Kabupaten Sidoarjo memiliki sekitar 1,3 juta daftar pemilih tetap.

Dari jumlah tersebut, partisipasi masyarakat yang menggunakan hak pilih cukup signifikan.

Iskak menyebut, dari tahun ke tahun partisipasi masyarakat yang menggunakan hak pilih terus naik. Untuk Pilbup 2015 lalu misalnya, jumlah pemilih yang menggunakan hak pilihnya hanya 56 persen.

“Kemudian pada Pilgub Jatim 2018 mencapai 64,9 persen. Terakhir, Pileg dan Pilpres 2019 lalu mencapai 82 persen. Itu artinya partisipasi masyarakat menggunakan hak pilihnya terus naik,” jelasnya.

Sementara untuk Pilbup 2020 mendatang, Iskak mentargetkan sebanyak 70 persen masyarakat menggunakan hak pilihnya.

“Target kami segitu. Kami berharap ada kenaikan signifikan dari Pilbup 2015 lalu,” harapnya.

Koordinator Pegiat Desa di Sidoarjo Ulul Azmi menambahkan melalui masyarakat yang hadir dapat menyampaikan kepada masyarakat melalui getok tular.

“Masyarakat bawah sangat penting mendapat wawasan politik seperti ini. Ini nanti agar digetoktularkan kepada masyarakat lainnya,” harap mantan Ketua Bawaslu Sidoarjo itu.