SIDOARJO, FaktualNews.co – Jelang masa tanam, kebutuhan pupuk diprediksi bakal meningkat. Oleh karena itu, Asosiasi Distributor Pupuk Indonesia (ASDPI) bertekad untuk menciptakan distribusi pupuk yang tepat sasaran.
Ketua ASDPI Agung Wahyudi, saat Diskusi Mendukung Ketahanan Pangan dan swasembada pangan Nasional melalui Pendistribusian Pupuk di Gedangan-Sidoarjo, mengungkapkan, jika distribusi yang tepat sasaran dibutuhkan sebagai sarana mendukung progam ketahanan pangan nasional juga.
“ASDPI akan berkoordinasi dengan semua pihak, mulai produsen, dinas, distributor hingga kios agar dapat tepat sasaran,” katanya, Kamis (26/9/2019).
Permintaan pupuk di pasaran, lanjutnya, memang memiliki fluktuasi tinggi. Tergantung dengan musim, apabila tidak hujan atau selepas musim tanam permintan pupuk kecil. “Kita koordinasi agar tau jatah masing-masing,” terangnya.
Sementara Ketua ASDPI Jatim, Muhammad Parto juga sependapat jika ketepatan sasaran dalam distribusi pupuk sangat dibutuhkan. Salah satu strateginya bisa dengan pengoptimalan kartu tani yang ada. “Akan minim pelanggaran, karena disitu jelas jatahnya,” sebut Parto.
Kesiapan dalam penyaluran distribusi pupuk juga disampaikan perusahan pupuk PT Petro Kimia Gresik. Pihaknya telah melaksanakan pakta integritas kepada 273 distributornya di seluruh Indonesia termasuk Sidoarjo untuk tepat sasaran mendistribusikan pupuk bersubsidi.
“Fokus penyaluran tepat sasaran dan harga yang sesuai,”ucap Danis Susantoro, Kabag Pemasaran Kalinusa PT Petro Kimia Gresik.
Pihaknya juga cukup optimis terkait realisasi disrtibusi pupuk bakal tercapai. Hingga selasa (24/9/2019) kemarin, sejumlah distribusi pupuk sudah banyak melebihi target. Rinciannya, Pupuk Urea 62 %, ZA 70 %, SP 36 mencapai 81 %, dan Ponska 80%. “Padahal biasanya capai 75%, ini ada yang sudah 81%,” sebutnya.
Kesepakatan soal distribusi juga disampaikan pihak produsen pupuk lain yaitu PT Pupuk Kaltim. Produksi yang bagus juga harus diimbangi distribusi yang tepat sasaran. “Harus singkron disemua lini distribusi,” ucap Rohedi, Manager di PT Pupuk Kaltim.
Untuk di Kabupaten Sidoarjo, Kasi Pupuk dan Alat Pertanian Pra Panen Tanaman Pangan dan Holtikultura Dinas Pertanian Provinsi Jatim, Edi Purwanto mengatakan, Sidoarjo juga masih termasuk penyumbang padi terbesar di Jawa Timur. Meskipun memang banyak lahan yang beralih fungsi untuk industri. “Masih termasuk besar, maka butuh efektifitas produksi,” katanya.
Tak hanya para distributor, pihak kepolisian juga siap melakukan pengawasan khususnya terkait penyelewengan distribusi pupuk subsidi. Langkah preventif hingga represif telah disiapkan polisi agar distribusi pupuk tepat sasaran.
“Banyak modusnya, biasanya mulai dari penyaluran di luar wialayah, mengganti karung pupuk subsidi, menjual pupuk subsidi ke perusahaan, hingga mencampur pupuk dengan bahan lain,” terang AKP Wahyudin Latif, Kanit Tipiter Ditreskrimsus Polda Jatim.