FaktualNews.co

Kalimat Satire, Cara Hendro Ungkapkan Kritik di Depan Gedung DPRD Sumenep

Peristiwa     Dibaca : 891 kali Penulis:
Kalimat Satire, Cara Hendro Ungkapkan Kritik di Depan Gedung DPRD Sumenep
FaktualNews.co/Supanjie/
Aksi terbilang nyeleneh seorang diri yang dilakukan Hendro putra asli Sumenep.

SUMENEP, FaktualNews.co – Kritik menggunakan kalimat satire menjadi warna lain, di tengah gelombang aksi demonstrasi di depan gedung DPRD Sumenep, Madura, Jawa Timur. Kamis (26/9/2019).

Aksi terbilang nyeleneh seorang diri yang dilakukan Hendro putra asli Sumenep ini, menjadi jalan kritik berbeda dari yang dilakukan mahasiswa dan aktivis berbagai kampus di ujung timur pulau Madura.

“Demonya sendirian, karena bukan mahasiswa atau komunitas manapun, hanya seorang jomblo yang cari keadilan,” tulisnya, di benner berukurang sekitar 30×50 centimeter tersebut.

Dengan masker yang menjadi penutup mulutnya, ia tampak santai di tengah gelombang aksi mahasiswa dari berbagai kampus, Hendro nyaris luput dari perhatian. Kendati demikian, itu tak menjadi menghalang dirinya untuk menyampaikan kritik.

Di dua tangannya terdapat tulisan warna hitam hasil print out yang direkatkan di atas potongan kardus bekas yang intinya menyatakan perlawanan terhadap korupsi di negeri ini.

“Korban janji, ‘Ditinggal Rabi, kita ‘Iklaskan’, Korban Janji ‘Karena Korupsi’, kita Lawan,” Hendro pegang di tangan kirinya.

Sementara di tangan kanannya bertuliskan “Kami rela panas panasan, demi kepentingan rakyat, karena gak ada apa apanya dari pada panasnya ‘Ngeliat dia Jalan Sama Yang Lain’.

“Ini adalah bentuk keprihatinan saya, melihat kondisi negeri seperti saat ini, kritik ini saya ambil, sebagai bentuk kritik halus, satire lah kalau bahasanya anak sekarang,” sebutnya, kepada media ini.

Disaat yang sama, ratusan massa aksi dari aktivis HMI, IMM, Himpass, Aliansi BEM se Kabupaten Sumenep, turun jalan. Terpusat di sepanjang jalan Trunojoyo, tepatnya di depan, sisi kanan dan kiri kantor DPRD Sumenep.

 

 

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Nurul Yaqin
Tags