TRENGGALEK, FaktualNews.co – Sekitar 50 KK sebanyak 116 jiwa warga Kabupaten Trenggalek Jawa Timur yang merantau dan menetap di Wamena minta dipulangkan. Hal itu disebabkan, karena dampak dari kerusuhan yang terjadi beberapa hari diwilayah tersebut.
Demikian dikatakan Kepala Dinas Sosial P3A Kabupaten Trenggalek, Ratna Sulistyowati, Selasa (1/10/2019).
“Memang warga Trenggalek yang merantau dan menetap di Wamena minta dipulangkan. Terkait hal itu, saat ini Pemkab Trenggalek terus berkoordinasi dengan Pemprov Jatim untuk memfasilitasi kepulangannya,” ungkap Ratna.
Disampaikan Ratna, sesuai dari data sementara yang masuk, warga asal Trenggalek yang terdampak kerusuhan diwilayah tersebut ada sekitar 50 KK dengan jumlah 116 jiwa. Mereka sudah menetap serta buka usaha di Wamena.
“Infomasi yang kami terima, rumah dan tempat usaha warga Trenggalek disana yang dibakar habis ada empat unit. Dan ada satu yang dirawat di rumah sakit, namun sekarang sudah dievakuasi ke Jayapura,” terangnya.
Dikatakan Ratna, sejumlah warga Trenggalek yang saat ini berada di Wamena telah menghubungi Pemkab Trenggalek dan meminta untuk difasilitasi dan dipulangkan ke daerah.
“Untuk itu kami terus berkoordinasi dengan Pemprov Jatim, guna membantu pemulangan warga Trenggalek yang disana. Sebab para pengungsi tersebut berada di luar provinsi, sehingga prosesnya harus difasilitasi oleh Pemerintah Provinsi,” jelasnya.
Ditambahkan Ratna, sebelumnya sudah ada pemulangan warga Jawa Timur yang naik kapal. Namun tidak ada catatan warga Trenggalek ikut rombongan pemulangan tersebut. Mereka rata-rata warga Sampang, Mojokerto dan Jombang.
Menurutnya, proses pemulangan warga Trenggalek tidak bisa dilakukan dengan cepat. Alasannya terkendala transportasi yang hanya bisa dijangkau oleh kapal serta pesawat.
“Mudah-mudahan warga Trenggalek akan dipulangkan pada gelombang berikutnya. Dari info yang kami terima sudah ada pesawat Hercules yang menjemput kesana,” pungkas Ratna.