Hutan Gunung Welirang di Mojokerto Kembali Terbakar
MOJOKERTO, FaktualNews.co – Memasuki puncak musim kemarau, kebakaran hebat kembali terjadi di lereng Gunung Welirang.
Hingga memasuki hari kedua, kobaran api masih terus berkobar. Api berada di enam titik.
Dari informasi yang didapat dari Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Kabupaten Mojokerto menyebutkan, kebakaran terjadi sejak Selasa (1/9/2019) malam, sekitar pukul 20.30 WIB.
Hingga saat ini kepulan asap terlihat membubung tinggi di sejumlah titik.
“Siang ini api kian meluas,” ungkap Petugas BPBD Kabupaten Mojokerto, Yanuar, Rabu (2/10/19)
Petugas dibantu berbagai potensi relawan terus berupaya memadamkan api dengan alat seadanya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencan Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto Muhammad Zaini mengatakan, ada enam titik api yang tersebar di dua lokasi sekaligus.
Masing-masing, titik api berada di lokasi Blok Patok Wesi Welirang Desa Ketapanrame, Kecamatan Trawas dan di
di Blok Plorotan Welirang, Desa Ketapanrame, Trawas.
“Untuk luasan, kita masih belum bisa memperkirakan. Ini masih kita petakan, dengan pihak terkait,” ungkapnya.
Kata Zaini, sejauh ini petugas bersama potensi relawan diterjunkan ke lokasi kebakaran secara bertahap, kerja keras petugas dan tim relawan sedikit demi sedikit berhasil menjinakkan api.
Untuk antisipasi, petugas dan tim relawan juga berupaya membuat sekat tanah agar api tidak merembet.
“Dikarenakan angin di lokasi tersebut kencang, titik api semakin membesar dan sedang dilakukan upaya pemadaman api oleh tim,” tuturnya.
Anam Budi Prasetyo Ketua Team Stress Adventure (TSA) yang turut serta dalam upaya pemadaman menginformasikan, sejauh ini rombongan petugas dari berbagai relawan sudah memasuki gelombang kedua untuk membantu pemadaman api.
“Tadi siang ada 30 relawan dari LPBI NU, Usar Penanggungan, Welirang komunity, ISM, TSA dan Tahura yang naik untuk pemadaman dan ini masih mencari anggota yang free untuk gelombang ketiga,” ungkapnya.
Selain itu, ada juga dari juga penjinak api dari berbagai instansi masih berjibaku melakukan pemadaman.
Diantaranya, perhutani, unsur TNI dari Koramil, LMDH, BPBD, dan UPT. TAHURA R SOERJO Pacet. “Total ada sekitar 38 personel gabungan lebih dikerahkan,” pungkasnya.