Parlemen

Pastikan Progres yang Dipaparkan di RDP, Komisi III Sidak Sejumlah Proyek di Kota Probolinggo

PROBOLINGGO, FaktualNews.co – Usai Menggelar RDP (Rapat Dengar Pendapat) dengan Dinas Pekerjaan Umum Oerumahan Rakyat (PUPR), Dinas Koperasi Usaha Kecil Perdagangan dan Perindustrian (DKUPP ) dan Dinas Pekerjaan Umum Permukiman, Komisi III DPRD Kota Probolinggo, langsung melakukan inspeksi mendadak (sidak).

Sidak dilakukan, untuk mengetahui secara langsung progress yang telah dilaporkan OPD saat RDP. Disebutkan, progress revitalisasi Alun-alun 5,81 persen, sedang pekerjaan fisiknya harus selesai 25 Desember. Sementara progres revitalisasi Pasar Baru mencapai 28,71 persen, dan untuk pembangunan fisik Pasar Kronong progres nya 44,9 persen.

Dalam sidak di proyek Alun-alun, pekerjaan fisik masih seputaran pembangunan pondasi taman dan pembangunan dinding penahan tanah uruk. Sedang pekerjaan tanah uruk setinggi 80 persen, belum disentuh. Bahkan, pembangunan pendapa baru di tengah Alun-alun juga belum dimulai, sedang pendapa yang lama sudah diratakan dengan tanah.

Kepala pengawas lapangan proyek Alun-alun, Eko Sudariono berterus terang, pekerjaan uruk belum dimulai karena terkendala material uruk. Disebutkan, pihaknya pernah ditawari tanah uruk oleh salah satu suplier, namun ditolak. Alasannya, setelah diuji lab, tidak lulus.

“Memang kami agak kesulitan. Tapi kami yakin, pekerjaan fisik proyek selesai tepat waktu, 25 Desember,” katanya.

Menurutnya, tidak sembarang tanah uruk yang bisa masuk ke proyeknya, karena diatasnya akan ditanami rumput yang kwalitasnya cukup bagus.

Saat ditanya, apakah akan berpengaruh terhadap pekerjaan proyek ? Eko mengatakan tidak. Sebab, menurutnya pekerjaan uruk bisa diselesaikan dalam tempo singkat.

“Kalau pekerjaan nguruknya bisa diselesaikan satu minggu. Kalau material uruknya, kami belum dapat,” tambahnya.

Sementara, saat sidak di Pasar Kronong, ketua Komisi III Agus Riyanto meminta pihak pemborong dan DPKUPP memikirkan saluran air. Sebab, ia melihat di bagian los yang akan ditempati pedagang tidak ditemukan saluran pembuangan air.

“Kami minta harus ada saluran pembuangan. Bisa dari paralon atau apa sajalah. Yang penting air bisa mengalir. Sehingga Los tidak becek saat ditempati,” pinta Agus.

Saat sidak di Pasar baru, Agus meminta pihak pelaksana proyek untuk membuatkan bak kontrol yang sekali-kali bisa dibuka jika dibutuhkan. Sebab, ia melihat saluran sungai banger yang ada di dalam pasar baru, tertutup.

Namun, Amin Fredi, kepala Dinas PUPR menjamin, kali di bawah pasar, tidak akan tertutup oleh sampah. Mangingat, di pintu sungai akan diberi filter atau saringan.

Amin menyebut, pekerjaan pemasangan Block Gutter untuk aliran kali banger, hampir selesai. Pekerjaan akan dilajutkan pemasangan tiang pancang bangunan pasar. Hanya saja, pondasi bangunan pasar belum digali. Sedang pembesian tiang pancang masih dikerjakan.

“Untuk tahap pertama ini, bangunannya berupa pilar dan atap. Pekerjaan dinding, lantai, pintu dan lain-lain dikerjakan di tahap kedua. Ini kan proyek multiyears,” jelas Amin.

Sebelumnya, yakni saat RDP, Amin menyebut proyek pembangunan di dinasnya seperti di bidang Bina Marga, Sumber Air dan Cipta Karya, seluruhnya berjalan, bahkan ada yang sudah selesai dikerjakan. Hanya proyek rest area di depan terminal Bayuangga, yang dikembalikan alias tidak dikerjakan. Hanya saja, Amin Fredi tidak menjelaskan, penyebabnya.

Selain itu, proyek saluran dan perbaikan trotoar di Jalan dr Sutomo yang tidak dilaksanakan tahun ini. Penyebabnya, waktu yang tidak mencukupi lantaran proyek tersebut ditender ulang (Retender). Sedang untuk kegiatan proyek jalan, progress fisiknya rata rata 40 persen.

“Untuk pengaspalan jalan, kami yakin tepat waktu. Kan pekerjaannya cukup singkat, 1 sampai 2 minggu sudah selesai,” ujarnya.

Sementara untuk proyek Sumber air, rata-rata progress fisiknya antara 50 smpai 60 persen. Untuk pembangunan perluasan perpustakaan dan arsip, yang dikerjakan CV Anugrah Purna Wira progresnya sudah 42,8 persen. Dimulai Juli dan selesai Desember. Pembangunan tempat parkir di Cargo Mayangan yang dilaksanakan CV Jutama Karya senilai Rp 491 juta, pekerjaan sudah 36,2 persen. “Kontraknya 9 Agustus dan selesai 9 Desember,” tambahnya.

Menganai proyek PL (Pengadaan Langsung), Rehabilitasi kantor kelurahan, rata-rata progress pekerjaan fisiknya diatas 60 persen, bahkan ada beberapa yang sudah selesai. Seperti rehabilitasi kantor kelurahan Triwung Lor hampir selesai yakni progresnya 97 persen. Kantor Kelurahan Triwung Kidul yang dikerjakan CV Lambada Engineering juya sudah selesai 100 persen. Kelurahan Pohsangit Kidul progresnya 97,30 persen.

Untuk kantor Kelurahan Kademangan pembangunan fisiknya mencapai 81,19 persen. Kelurahan Ketapang sudah selesai dikerjakan atau 100 persen, Kelurahan Pilang progress fisiknya 67,43 persen, Kelurahan Curahgrinting sekitar 69 persen. Rehabilitasi Kantor Kelurahan Tisnonegaran 61 persen, Kelurahan Kebonsari Wetan 80 persen, Kelurahan Kebonsari Kulon 76 persen, serta Kantor Kelurahan Kanigaran progres fisiknya 62 persen.