SUMENEP, FaktualNews.co – Rute penerbangan perintis Sumenep menuju pulau Pagerungan, dibuka Pemkab Sumenep, Madura, Jawa Timur, beberapa waktu lalu.
Wakil Bupati Sumenep, Achmad Fauzi menyampaikan komitmennya untuk terus mendorong agar penerbangan yang berada di wilayah Kecamatan Sapeken tersebut mampu dimanfaatkan seluruh masyarakat.
“Selain untuk memfasilitasi akses masyarakat setempat. Kita juga akan dorong ke arah pariwisata, karena di sana banyak spot wisata yang bagus untuk dikunjungi para wisatawan,” tuturnya Kamis (3/10/2019).
Menurut politisi muda PDI Perjuangan ini, untuk membuka akses kunjungan wisatawan. Maka insfrastruktur perlu diperhitungkan. Itulah yang melatarbelakangi lahirnya rute penerbangan jalur udara.
Dikatakan, untuk membuka dan memperkenalkan daerah, aksesnya perlu dibuka, menuju kepulauan lewat jalur udaya, akan mempermudah, bisa lebih cepat.
“Yang awalnya harus ditempuh perjalanan laut selama 12 jam, kalau dengan pesawat ATR ini cuma memakan waktu 55 menit,” tegasnya.
Rencana awal, kata Fauzi, penerbangan dari Sumenep ke Pagerungan menggunakan pesawat ATR milik Susi Air berkapasitas 12 penumpang, pulang dan pergi hanya dibuka sekali dalam sepekan.
Namun, atas antusiasme masyarakat setempat yang cukup tinggi, saat ini pemerintah tengah mempertimbangkan untuk membuka dua kali dalam sepekan.
“Masyarakat sangat senang, karena saat ada kebutuhan mendesak, urgen, mereka naik pesawat. Mereka berharap kalau bisa seminggu dua kali, kita lagi pertimbangkan itu,” imbuhnya.
Bahkan, selain membuka akses penerbangan Sumenep – Pagerungan, saat ini pihaknya juga tengah melakukan kajian untuk rute melayani penerbangan Sumenep menuju Kangean, dengan landing di perairan atau water base.
“Untuk yang rute ke Kangean, saat ini sudah dalam kajian, agar pesawat tidak harus landing di darat. Namun bisa landing di perairan atau water base, untuk jangka pendek, ini terobosan pemerintah daerah, Insya Allah pertengahan tahun depan sudah beroperasi,” terangnya.
Hal itu dilakukan, semata untuk memberikan pelayanan yang merata untuk seluruh masyarakat ujung timur pulau Madura, tanpa membedakan antara yang ada di daratan maupun kepulauan.
“Kita akan berikan perhatian yang sama, termasuk untuk mereka yang di kepulauan. Makanya kita lahirkan terobosan transportasi udara,” tukas suami Nia Kurnia ini.