TRENGGALEK, FaktualNews.co – Pemerintah Kabupaten Trenggalek menyiapkan anggaran sekitar Rp 250 juta untuk pemulangan serta bantuan kepada warga asal Trenggalek yang terdampak kerusuhan di Wamena.
Bupati Trenggalek Mochammad Nur Arifin mengatakan, kabar terakhir warga asal Trenggalek yang terdampak kerusuhan di Wamena, sudah dua orang yang pulang secara mandiri dan yang di Jayapura ada sekitar 20 orang.
Sesuai informasi dan sudah didata, ada sekitar 47 orang warga Trenggalek di Wamena yang meminta dipulangkan. Proses pemulangan dan tiket akan ditanggung oleh Pemkab Trenggalek.
“Jadi ada 47 orang yang ingin pulang dan masih menunggu jadwal pesawat hercules yang belum pasti. Kita belikan tiket pulang. Sedangkan bagi warga yang ingin menetap di sana akan kita beri bantuan tunai,” ungkap Arifin, Sabtu (5/10/2019).
Disampaikan Arifin, anggaran untuk pemulangan serta bantuan warga Trenggalek yang terdampak kerusuhan di Wamena, akan diambilkan dari dana kebencanaan yang ada di Dinas Sosial yang dihimpun untuk kebencanaan.
Sementara bagi warga masyarakat khususnya Trenggalek, lanjutnya, yang ingin berdonasi, akan dibukakan nomer rekening donasi.
“Dana kebencanaan masih ada di Dinsos sekitar Rp 250 juta. Jadi saya tegaskan anggaran ini bukan dari APBD. Melainkan dana kebencanaan yang pernah dihimpun,” jelas Arifin.
Kepala Dinas Sosial P3A Kabupaten Trenggalek, Ratna Sulistyowati menuturkan, sesuai dari data terakhir yang masuk, warga asal Trenggalek yang terdampak kerusuhan diwilayah tersebut ada sekitar 70 KK dengan jumlah 170 jiwa.
“Infomasi yang kami terima, rumah dan tempat usaha warga Trenggalek disana yang dibakar habis ada 11 unit. Dan ada satu yang dirawat di rumah sakit Jayapura, namun sekarang kondisinya sudah membaik,” terangnya.
Menurut Ratna, sampai pada 4 Oktober 2019 kemarin yang sudah pulang ke Trenggalek biaya mandiri ada dua orang. Sedangkan yang meminta dipulangkan sampai saat ini ada 47 orang yang dari Wamena, dan dari Jayapura 18 orang.
“Warga Trenggalek yang terdampak ini, bagi yang tidak punya biaya semua akan ditanggung Pemda pemulangannya. Pada tanggal 7 bulan ini rencana akan ada sekitar 15 orang yang datang. Berikutnya menunggu jadwal penerbangan,” imbuhnya.
Ditambahkan Ratna, perlu diketahui bersama, terkait pemulangan warga Trenggalek yang marantau dan menetap di Wamena yang terdampak kerusuhan beberapa hari diwilayah tersebut, terkendala dengan transportasi. Untuk saat ini hanya bisa dijangkau dengan pesawat.
“Proses pemulangan warga asal Trenggalek tidak bisa dilakukan dengan cepat. Karena terkendala transportasi. Sebab sampai saat ini, hanya bisa dijangkau oleh pesawat,” pungkasnya.