FaktualNews.co

Sebut Media Ecek-ecek, Status Facebook Wakil Pimpinan DPRD Sumenep Viral

Parlemen     Dibaca : 848 kali Penulis:
Sebut Media Ecek-ecek, Status Facebook Wakil Pimpinan DPRD Sumenep Viral
FaktualNews.co/Supanjie
Wakil Ketua DPRD Sumenep, Indra Wahyudi, saat menggelar keterangan pers di ruang kerjanya.

SUMENEP, FaktualNews.co – Unggahan Indra Wahyudi di akun media sosial Facebook, mendadak viral. Indra Wahyudi yang baru-baru ini ditetapkan sebagai wakil ketua DPRD Sumenep, tampak mengunggah status yang diduga menyudutkan media.

Hebohnya status tersebut, lantaran politisi Partai Demokrat yang sudah dua kali menjadi wakil rakyat ini, menyebutkan media ecek-ecek dengan diberi tanda petik.

Bahkan screnshot status itu sempat menyebar di berbagai media sosial lain, yakni Whatsapp. Isi status yang viral itu bertuliskan “Cara kerja anda yg baik sbg politisi akan terukur dan berbanding lurus dg hasil perolehan suara anda pada setiap perhelatan dan momentum politik : Pileg, Pilkades maupun Pilbup. Media “ecek2″ yg cenderung mendiskreditkan anda dalam setiap pemberitaannya tak akan mengalahkan popularitas anda di mata masyarakat,” demikian tulisan di status FB Indra Wahyudi.

Saat dikonfirmasi, Indra Wahyudi tidak menampik jika postingan itu ditulis oleh dirinya. Namun, ia enggan menyebut media apa yang dimaksud.

“Media-media yang keberadaannya tiba-tiba ada, satu minggu ada, satu minggu tidak ada. Saya berharap, kemudian tidak ada media yang seperti itu. Dalam tanda kutip, media ecek-ecek yang saya sebut disini adalah pertama, legalitas kelembagaannya tidak jelas,” katanya, di ruang kerjanya.

Selain itu, sasaran Indra menyebutkan media ecek-ecek adalah media yang tidak memiliki legalitas yang jelas, semisal media yang tidak dinaungi PT sebagaimanan yang diamanatkan Undang-undang.

“Kemudian tidak ada identitas keberadaannnya, tidak jelas. Sebab, jika ini dibiarkan maka kredibilitas media yang formil, seperti media media lokal atau nasional yang sudah berdiri, ini akan menjadi imbas buruk dengan adanya media media yang seperti ini (ecek ecek,red),” sebut Indra.

Ketika disinggung media apa yang dimaksudnya. Indra mengelak untuk menyebutkan nama. Namun, diakuinya, media ecek-ecek tersebut, media lokal dan nasional.

“Oh tidak, jadi yang saya katakan seperti ini adalah kita sampaikan bahwa media, terlepas medianya ada di Sumenep, atau ada media yang dibikin pusat. Saya tidak tahu. Ada beberapa media yang tiba-tiba, satu minggu ada, satu minggu tidak ada. Muntaber bisa dibilang begitu. Nah, kalau ini dibiarkan dan kemudian dikonsumsi publik, ini akan menjadi tidak baik bagi masyarakat,” kata Indra mengelak.

Menurut Indra, menyebut media ecek-ecek bukan pula karena diberitakan “ogah komentari soal interplasi Pilkades”.

“Itu kan hanya kebetulan saja. dan itu tidak ada indikasi ke sana. Kalau kemudian teman-teman media merasa curiga, silakan. Itu bagian dari kecurigaan teman-teman media,” kelitnya.

Dia mengaku menemukan media ecek-ecek di Sumenep. Namun, saat diminta menyebutkan nama medianya, lagi-lagi ia enggan menyebutkannya.

“Ya, saya menemukan, tapi saya tidak perlu menyebutkan media itu. Sudah, biarkan menjadi ranah kita. Nah, kalaupun mau, kita bisa melakukan laporan. tetapi biarkan cukup menjadi konsumsi kita. Saya memastikan bahwa jangan sampaikan ada media ecek ecek, yang pemberitaannya cenderung mendiskreditkan salah satu pihak. Kemudian yang kedua, cendrung menyebarkan berita-berita hoaks. Ini yang tidak baik,” kelitnya.

Mengapa takut menyebut medianya? “Ya saya tidak dalam posisi dianggap takut, biarkan ini menjadi konsumsi saya,” jawabnya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Arief Anas
Tags