Ini Dukungan Pemkot Pasuruan pada Hari Santri Nasional ke-4 Tahun 2019
PASURUAN, FaktualNews.co-Peringati Hari Santri Nasional ke-4 Tahun 2019, Pemerintah Kota (Pemkot) Pasuruan menggelar turnamen futsal sarungan di GOR Untung Suropati, Senin (14/10/2019).
Kegiatan ini dibuka oleh Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kota Pasuruan, Hardi Utoyo.
Turut hadir Ketua DPRD Kota Pasuruan, Ismail, Ketua panitia Hari Santri Nasional ke 4 Kota Pasuruan, Gus Amak, jajaran Forkopimda Kota Pasuruan, Asisten, Ketua Tanfidziyah PCNU Kota Pasuruan, Kepala OPD di lingkungan Pemkot Pasuruan, Camat, Lurah, pengurus dan jajaran PCNU Kota Pasuruan,Tanfidziah, Suriah PCNU.
Juga para Masyayikh, sesepuh, pinih sepuh, Ulama, tokoh agama, tokoh masyarakat peserta lomba serta undangan lain.
Ketua Panitia Hari Santri Nasional ke 4 Kota Pasuruan, Muhammad Nailur Rohman, (Gus Amak) mengatakan turnamen futsal sarungan ke 4 merupakan inisiasi yang asli dari Kota Pasuruan.
“Tahun pertama pengurus cabang hadhatul ulama yang menginisasi dan mendapat dukungan dari Pemerintah Kota Pasuruan,” katanya.
Dikatakannya, Ulama dan santri punya jasa bahkan diakui serta terdaftar di negara Republik Indonesia karena perang 10 November 1945 pejuangnya banyak dari kalangan santri serta ulama fatwa resolusi jihad.
“Hari Santri diperingati secara resmi sebagai semangat anti penjajahan serta menumbuhkan semangat patriotik,” jelas Gus Amak.
Hari Santri Nasional merupakan hari jadi Indonesia karena sebagai bentuk untuk menghormati dan mengenang jasa ulama yang telah berjuang dan mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia.
“Diharapkan santri harus sehat, kuat dan berakhlak, tidak boleh ada konflik dan harus tepo seliro,” ujarnya.
Pihaknya juga berterima kasih kepada pimpinan, semua pihak, masyarakat dan Pemerintah Kota Pasuruan atas dukungan yang selama ini telah menyukseskan peringatan hari santri sehingga rangkaian kegiatan berjalan tertib, semarak dan bisa mengedukasi masyarakat.
Kepala Disparpora, Hardi Utoyo, mengatakan futsal sarungan ini merupakan olahraga non prestasi, dan menjadi satu–satunya kegiatan unik dan menarik yang ada di Jawa Timur bahkan di seluruh Indonesia.
“Kota Pasuruan merupakan salah satu daerah yang membidani lahirnya olahraga non prestasi futsal sarungan ini,” bebernya.
Pihaknya berharap agar eksistensi kegiatan ini senantiasa tetap dapat dipertahankan dan sangat memungkinkan menjadi salah satu ikon olahraga yang ada di Kota Pasuruan.
“Kami berterima kasih khususnya kepada segenap pengurus PCNU Kota Pasuruan yang telah bekerja sama dalam mensukseskan kegiatan ini,” tandas Hardi.
Juga diharapkan dengan olahraga futsal sarungan ini mampu menjalin silahtuhrohim dan kerja sama yang baik antar Pemkot Pasuruan, PCNU Kota Pasuruan dan lembaga pondok pesantren khususnya yang ada di Kota Pasuruan dan umumnya lembaga pondok pesantren yang ada di sekitar wilayah Kota Pasuruan.
“Selamat bertanding. jaga sportifitas dan jaga kesehatan. Kedepan diharapkan agar kegiatan ini lebih dioptimalkan dan ditingkatkan kuantitas dan kualitasnya dengan mengundang seluruh pondok pesantren di Jawa Timur,” urainya.
Turnamen futsal diikuti 24 tim antar pondok pesantren dan lembaga islam Se-Jawa Timur. Berlangsung selama 4 (empat) hari mulai hari Senin sampai dengan hari Kamis tanggal 14 Oktober sampai dengan tanggal 17 Oktober 2019.
Sebelum dimulainya turnamen futsal didahului dengan penyerahan bola dari Ketua Tanfidziyah PCNU Kota Pasuruan kepada Ketua DPRD Kota Pasuruan dilanjutkan menendang bola ke gawang. Dilanjutkan laga persahabatan futsal tim Pemkot Pasuruan melawan tim PCNU Kota Pasuruan.