PROBOLINGGO, FaktualNews.co – Komisi III DPRD Kota Probolinggo memastikan, pembangunan RSUD dr Muhammad Saleh, sisi selatan untuk pasien kelas III. Ketegasan tersebut disampaikan, setelah terjadi silang pendapat antara komisi III dengan pihak RSUD saat inspeksi mendadak (Sidak), Rabu (16/10/2019) pukul 12.00 WIB.
Plt Dirut RSUD Moch Saleh, Rubiyati menyebut, ruang atau kamar yang saat ini masih digarap atau dikerjakan CV Brawijaya Karya Mandiri itu, untuk kelas 2. Sedang ketua komisi III Agus Riyanto menegaskan, bangunan lantai 3 itu peruntukannya untuk pasien kelas 3 sesuai rapat
Banggar tahun 2016.
Dijelaskan Rubiyati, ruang untuk pasien kelas 2, berdasarkan luas ruangan dan isi dipan atau ranjang. Menurutnya, ruangan akan diisi 2 dipan, sedang untuk diisi 3 atau lebih, ruangan kurang luas. Untuk memastikan, akhirnya komisi meminta gambar ke rekanan yang mengerjakan proyek multiyears tersebut.
Karena gambar proyek tidak menjelaskan apa saja yang ada di ruangan, akhirnya Agus Riyanto menegaskan, kalau bangunan lantai 3 itu, diperuntukkan pasien kelas 3. Sesuai rapat Banggar yang diikuti.
“Bangunan ini untuk pasien kelas 3. Saya masih ingat saat rapat Banggar 3 tahun lalu. Bukan untuk pasien kelas 2,” tegasnya.
Hasil pantauan, ruangan berukuran sekitar 5 x 3 meter itu memiliki fasilitas kamar mandi dan WC di dalam ruangan. Dan disediakan 2 alat untuk colokan oksigen untuk 2 pasien atau 2 dipan serta ruangannya ber-AC.
“Memang kalau melihat fasilitasnya seperti kelas 2. Tapi ini untuk kelas 3. Jadi pasiennya seperti di ruangan kelas 2,” ujar Agus tersenyum.
Agus Riyanto menegaskan, sesuai dengan pembangunan awal, maka bangunan baru yang dibuat diperuntukkan untuk kelas III. Jika nanti ternyata untuk kelas II, maka akan ada tindakan lanjutan.
“Tetapi katanya bu Rubi untuk kelas III, jadi malah enak dong kelas III diisi hanya untuk 2 tempat tidur, atau bahkan jika diisi tiga, masih bagus dan layak, walaupun akan sedikit sesak,” bebernya.
Disinggung waktu yang pengerjaan tinggal 2 bulan, politisi dari PDIP ini optimis, pekerjaan selesai tepat waktu yakni di akhir Desember.
Sementara itu, site manager CV Brawijaya Karya Mandiri Abdullah saat ditanya peruntukan, dijawab pekerjaan proyek sesuai RAB dan gambar.
“Untuk kelas II atau kelas III, itu bukan kewenangan kami. Kami hanya mengerjakan proyek,” tandasnya.
Tentang kapan akan diselesaikan pembangunan proyek yang menelan dana Rp 6,9 miliar tersebut. Menurutnya, waktu 135 itu yang diberikan dirasa cukup. Sehingga ia optimis proyek akan selesai sesuai jadwal, dengan syarat dikerjakan maksimal.
“Pekerjanya sudah kami tambah. Setiap hari 60 pekerja sift siang dan malam. Progresnya sudah mencapai 46 persen. Makanya, kami optimis,” katanya singkat.