FaktualNews.co

Pemuda di Kota Probolinggo Tewas Dibacok, Keluarga Tak Tahu Punya Musuh atau Tidak

Peristiwa     Dibaca : 1024 kali Penulis:
Pemuda di Kota Probolinggo Tewas Dibacok, Keluarga Tak Tahu Punya Musuh atau Tidak
FaktualNews.co/Mojo
Suasana di rumah duka saat pelayat berdatangan.

PROBOLINGGO, FaktualNews.co – Meninggalnya Muhammad Dani (22), menimbulkan duka mendalam bagi keluarga yang ditinggalkan. Bahkan, usai jasad korban dimakamkan, kedua orang tua tampak masih syok. Meski sempat menemui petakziyah di rumah tinggalnya, namun yang bersangkutan, memilih lebih banyak diam.

Bahkan, saat sejumlah wartawan hendak menemui bapak dan ibu korban, beberapa lelaki melarangnya, dengan nada rendah dan sopan. Alasannya, mereka belum bisa diwawancarai dengan alasan masih syok, sejak mendengar dan mengetahui anak kedua dari tiga bersaudara tersebut meninggal dibunuh.

Sejumlah awak media, ditemui ipar serta dua paman korban, Johan (35) salah satunya, Kamis (17/10/2019) sekitar pukul 10.00 WIB. Ditemui di sisi utara rumah korban di RT 22 RW 1 Kelurahan Jrebeng Lor, Kecamatan Kedopok, Kota Probolinggo.

Disebutkan, korban Muhammad Dani (22) sudah dikebumikan di taman pemakaman umum lingkungan setempat, Kamis (17/10) sekitar pukul 08.00 WIB.

Korban merupakan anak kedua dari 3 bersaudara, yang cerai dengan istrinya dua bulan lalu. M Dani belum bekerja penuh, hanya setiap Selasa dan Sabtu bekerja membantu bapaknya di pasar Sapi Desa Jrebeng Wetan, Kecamatan Wonoasih, Kota Probolinggo. Orang tuanya bernama Mislun (45) berprofesi jual-beli alias dagang sapi.

Johan mengaku, tidak tahu kronologi kejadian yang menyebabkan keponakannya meninggal dibacok sekawanan lelaki, termasuk Mislun, bapaknya. Sebab, Rabu sore, ia dan orang tua korban tengah berada di Pasar Maron, Kabupaten Probolinggo, membeli sapi.

“Bapaknya bersama saya ada di pasar Maron. Jadi, kami tidak tahu,” ujarnya.

Karenanya, Johan tidak tahu, kalau sebelum meninggal, M Dani dijemput empat temannya di rumah. Bahkan, korban sempat meminta uang Rp 100 ribu ke ibunya yang bernama Tohani (40) untuk sangu keluar rumah bersama empat temannya tersebut.

“Nah kalau informasi seperti itu, saya tidak tahu. Karena saya dan orang tua Dani, lagi beli sapi di pasar Maron,” tambahnya.

Johan mengetahui keponakannya meninggal karena dibacok, setelah ditelpon salah satu keluarganya. Bersama Mislun, ia pulang dan menyerahkan sapi yang dibelinya ke kerabatnya untuk diurus.

“Beberapa saat setelah kejadian, saya ditelpon. Ya saya langsung pulang bersama Mislun. Sapi kami uruskan ke kerabat yang ada di pasar,” ujarnya.

Menurutnya, korban keluar sendirian pada Rabu (16/10) sekitar pukul 13.00 WIB, bukan dijemput 4 rekan korban. Hanya saja, Johan tidak tahu kemana saja keponakannya hingga meninggal sore menjelang petang. Informasi yang didapat, M Dani berpindah-pindah tempat hingga ditemukan meinggal di sebuah sumber.

Johan juga mengaku tidak mengetahui, kalau M Dani memiliki musuh atau tidak. Yang jelas, korban sering keluar malam bersama teman-temannya dan berangkat sendirian dari rumahnya. M Dani dikenal tertutup dan tidak peernah ngobrol dengan rekan di lingkungannya.

“Memang anaknya tertutup. Makanya, kami tidak tahu apakah sebelumnya ada permasalahan atau tidak. Kami juga tidak tahu, siapa saja teman korban di luaran,” tandasnya.

Pagi hingga siang, waktunya dihabiskan di rumah dan sorenya keluar sendirian mengendarai sepeda motor yang ditemukan di TKP dan dijadikan barang bukti. Kecuali, Selasa dan Jumat, yang bersangkutan tidak keluar. Korban ikut bapaknya ke pasar Sapi Jrebeng Kidul, membantu kulakan sapi.

“Hanya pasar sapi Jrebeng Kidul; yang ikut. Ke pasar sapi yang lain, tidak ikut,” imbuhnya.

Mewakili keluarga korban, Johan bersyukur beberapa orang telah ditangkap dan diamanakan di Mapolresta. Termasuk tetangganya, yang turut diamankan. Hanya saja, Johan enggan menyebut nama dan inisial tetangganya tersebut. Ia berharap, hukuman yang akan dikenakan ke pelaku nantinya, setimpal dengan perbuatannya.

“Kami berharap seperti itu. Kami akan mengawal proses hukum kasus pembunuhan ini, dari sekarang hingga diputus Pengadilan. Kami akan hadir setiap kali sidang,” pungkasnya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Arief Anas