FaktualNews.co

Ajakan Ngarit Bersama di Alun-alun Kota Probolinggo, Mendadak Viral di Medsos

Peristiwa     Dibaca : 1941 kali Penulis:
Ajakan Ngarit Bersama di Alun-alun Kota Probolinggo, Mendadak Viral di Medsos
FaktualNews.co/Istimewa
Banner atau poster ajakan Ngarit Bersama di Alun-alun Kota Probolinggo.

PROBOLINGGO, FaktualNews.co – Warga Kota Probolinggo, tak hanya bisa mencemooh, mengkritik dan maido Pemkot. Sebuah kelompok atau komunitas, mengajak warga untuk ngarit bersama-sama di Alun-alun kota setempat, pada Minggu (8/3/2020) pukul 7.00 WIB mendatang.

Ajakan tersebut terpasang di sebuah Fanpages (Halaman Facebook) bernama Probolinggo yang diposting sekitar 4 jam yang lalu, Selasa (3/3/2020). Belum diketahui, siapa yang memosting ajakan untuk berbuat baik tersebut. Hanya saja, di bannernya terdapat tulisan, Probolinggo Youth Movement, berada di pojok kiri bawah.

Diatasnya tertulis, “Hobi kok ngeluh, hobi kok maido. Dikit-dikit posting keburukan pemerintah. Kenapa ga kita bantu saja pemerintah ?
Alun-alun Kota Probolinggo itu tanggung jawab kita bersama, mari kita bersatu padu menyingsingkan lengan dan bersama-sama ngarit bareng di Alun-alun Kota Probolinggo. Hasil rumput ngarit akan kita sumbangkan ke peternakan sapi dan kambing di Kota Probolinggo Ini adalah sebuah ajakan sederhana bagi para tretan yang mencintai Kota Probolinggo.

Salam”

Postingan berupa gambar seseorang yang tengah menyabit rumput menggunakan sabit atau celurit itu, ditanggapi 362 jempol dan stiker tertawa. Ada 187 komentar dan 82 dibagikan. Saat dihubungi nomor seluler yang tertulis di fanpagesnya, berdering tapi tidak diangkat. Tiba-tiba di WA-nya pemilik nomor menyapa.

Ia meminta untuk tidak menelpon, tetapi chat saja. Saat ditanya nama dan tempat tinggalnya dijawabnya, Anas warga Kelurahan Kanigaran, Kecamatan Kanigaran, kota setempat. Disebutkan, banner ajakan yang dipostingnya benar adanya.

“Untuk membantu pemerintah membersihkan alun-alun,” jawabnya.

Anas kemudian berkelakar, kalau ajakannya bukan mengarit atau menyabit rumput, tetapi membersihkan rumput. Sebab menurunya, jika ngarit maka peserta akan membawa sabit atau celurit dan itu dilarang.

“Bukan ngarit pak. Tapi membersihkan rumput. Kalau bawa celurit nanti ditangkep polisi. Kita bawa alat yang aman saja,” kelakarnya.

Ditanya awalnya sehingga memosting ajakan seperti itu. Anas menjawab, dimulai dari keresahannya, melihat pembangunan Alun-alun yang tak kunjung selesai dan dibiarkan tak terawat. Sehingga ditumbuhi tanaman liar, bahkan tanaman bayamnya sampai diambil atau dipanen warga. “Sampai sekarang kondisinya seperti itu. Nggak dibersihkan,” tandasnya.

Dari keresahan itulah kemudian muncul pemikiran untuk membantu Pemkot membersihkan tanaman liar dan gulma. Dari keinginan itulah, Anas kemudian memposting ajakan untuk ngarit bersama-sama di Alun-alun.

“Hanya keinginan untuk membantu Pemkot. Kami kan warganya yang juga berkewajiban menjaga dan membersihkan Alun-alun,” pungkasnya..

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Arief Anas