Polisi Amankan 4 Lelaki, Ini Kronologi Pembacokan Berujung Maut di Kota Probolinggo
PROBOLINGGO, FaktualNews.co – Tidak sampai sehari, Polres Probolinggo Kota, telah mengamankan empat lelaki yang mengetahui aksi pembunuhan Muhammad Dani (22). Satu diantaranya telah ditetapkan tersangka, sedang tiga pemuda lainnya masih berstatus saksi.
Sementara seorang pelaku yang diduga pemilik senjata sajam (Sajam) berupa clurit, masih diburu. Kabar terakhir, yang bersangkutan kabur ke Kabupaten Jember, dan saat ini masih dalam pengejaran anggota Polresta.
Hal itu, diungkap Kapolres AKBP Ambariyadi Wijaya, Kamis (17/10/2019). Disebutkan, keempat lelaki yang diperkirakan rekan korban diamankan di rumah masing-masing tanpa perlawanan.
Hanya saja, Kapolresta belum menyebut nama, bahkan inisial dari mereka, dengan alasan aksi
pembacokan yang menyebabkan korbannya meninggal di lokasi kejadian itu, masih dikembangkan.
AKBP Ambariyadi Wijaya berjanji, akan menyampaikan nama-nama yang menjadi tersangka, berikut motifnya, saat kasus tersebut dirilis, Senin depan. Saat ini, polisi masih mengumpulkan bukti dan memintai keterangan sejumlah saksi.
“Nanti saja pada rilis besarnya, semuanya akan kami sampaikan. Senin depan,” tandasnya.
Menurutnya, Muhammad Dani (26) warga Kelurahan Kareng Lor, Kecamatan Kedopok ditemukan tewas, Rabu (16/10/2019) sekitar pukul 18.15 WIB. Korban ditemukan warga sekitar yang hendak ke sungai di areal pemandian Sumber Ardi, Kelurahan Wonoasih, Kecamatan Wonoasih, sekitar 1 kilometer dari rumah korban.
Korban yang cerai dengan istrinya dua bulan yang lalu itu, ditemukan dalam kondisi terlentang tak bernyawa, akibat dibacok dengan sebilah clurit. M Dhani mengalami lima luka bacok di sekitar paha, lengan dan selangkangan.
Di Tempat Kejadian Perkara (TKP) petugas mengamankan barang bukti berupa, sarung, sepasang sandal, handphone, sepeda motor milik korban dan sebilah clurit yang diduga milik pelaku.
Kapolresta menjelaskan, aksi main bacok hingga korbannya tewas, bermula dari percekcokan antara korban dengan rekannya. Salah satu rekan korban tidak terima, lantaran M Dani memaksa minum minuman keras (Miras) lagi. Padahal mereka sudah mabuk akibat pesta miras.
“Jadi sebelum cekcok, mereka pesta miras. Minuman habis, korban minta lagi. Ada yang tidak
terima, hingga terjadilah pertengkaran,” jelasnya.
Dalam situasi tegang dan memanas, M Dani kemudian mencekik salah satu rekannya. Tak terima rekannya diperlakukan seperti itu, salah satu dari mereka mengambil clurit yang dibawa rekan yang lain. Setelah beberapa kali dibacok, korban jatuh terlentang hingga menghembuskan
nafas terakhirnya di TKP.
“Untuk sementara dipicu pertengkaran akibat pesta miras,” tambah Kapolresta.
Disebutkan, pelaku yang membacok korban menggunakan clurit rekannya tersebut, sudah ditetapkan Tersangka. Sedang pemilik clurit kabur ke Jember dan saat ini masih diburu petugas. Sedang tiga rekan korban yang turut diamankan, masih berstatus saksi.
Saat ditanya, apakah aksi pembacokan itu bermotif asmara? AKBP A Wijaya menjawab, “Sementara ini bukan. Yang sabar ya. Soalnya masih dikembangkan,” pungkas Kapolresta.