TRENGGALEK,FaktualNews.co-Memasuki Oktober 2019, kekeringan di Kabupaten Trenggalek kian meluas. Tercatat hampir 47 desa se-kabupaten krisis air bersih.
Peduli akan hal ini, Polres Trenggalek ikut turun tangan membantu penyaluran air kepada warga yang terdampak.
Kapolres Trenggalek AKBP Jean Calvijn Simanjuntak menuturkan, musim kemarau panjang yang berdampak pada kekeringan, membuat warga masyarakat Trenggalek banyak yang dilanda krisis air bersih.
“Untuk itu Polres Trenggalek ikut turun tangan membantu penyaluran air kepada warga yang dilanda krisis air bersih. Berbagai upaya pendistribusian air bersih telah dilakukan guna memenuhi kebutuhan masyarakat,” ungkapnya, Jumat (18/10/2019).
Disampaikan Calvin, seperti dilakukan Polres Trenggalek bersama dengan Bupati Trenggalek dan Dandim 0806 dan jajaran juga mensuplay air bersih di Desa Cakul, Kecamatan Dongko.
“Kami juga berbincang dengan warga, tentang kesulitan dan kendala di musim kemarau ini. Dan memang warga sangat perlu bantuan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari. Karena mata air yang biasa diambil sudah kering semua,” terangnya.
Begitu mereka mendapat bantuan, lanjut Calvijn, suplai air bersih dari Pemerintah Daerah, warga yang dilanda krisis air terlihat gembira.
“Mereka langsung mengambil ember atau jurigen untuk diisi air dari tempat penampungan air,” imbuhnya.
Calvijn menjelaskan, pihaknya bersama jajaran Forkopimda telah melakukan berbagai upaya untuk membantu masyarakat yang terdampak kekeringan.
“Dari Polres Trenggalek ada tiga polsek, yakni Polsek Dongko dengan Patroli Gentongnya, kemudian Polsek Tugu dan Gandusari yang memodifikasi kendaraan patroli digantikan dengan tandon air berkapasitas 1.700 liter untuk dibagikan warga,” jelasnya.
Dalam penanganan kekeringan dan krisis air bersih seperti saat ini, tambah Calvijn, dibutuhkan komitmen dan kepedulian serta sinergitas dari semua pihak.
“Polres Trenggalek akan memberikan dukungan dan bantuan penuh agar masyarakat bisa mencukupi kebutuhan air bersih untuk keperluan sehari-hari,” pungkasnya.