FaktualNews.co

Seminar Peringati HSN 2019 di Lamongan, Kupas Persepsi Santri Era Milenial

Religi     Dibaca : 908 kali Penulis:
Seminar Peringati HSN 2019 di Lamongan, Kupas Persepsi Santri Era Milenial
Ratusan santri di Lamongan membahas istilah santri dalam arti yang lebih luas.

LAMONGAN, FaktualNews.co – Jelang peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 22 Oktober 2019 besok, para Ustaz dan Ulama Lamongan, harus memiliki pemahaman yang luas.

Hal ini disampaikan Guru Besar Universitas Islam Negeri Sunan Ampel dalam Seminar membedah persepsi santri dalam era milenial dan tradisi budaya santri.

“Kita perlu menyamakan presepsi tentang santri. Banyak orang salah paham memahaminya. Bahwa santri identik dengan mereka yang pernah belajar di pondok pesantren saja,” kata KH Ali Maschan Moesa, Senin (21/10/2019).

Lebih jauh. Ali Maschan Moesa menjelaskan terkait istilah kaum priyayi, santri dan abangan. “Kaum santri seperti dijelaskannya, merupakan orang yang aktif melakukan kewajiban dan ajaran agama Islam dengan baik.” jelasnya

Sedangkan abangan, merupakan penganut Islam yang tidak melaksanakan kewajiban-kewajiban atau ritual kaum muslimin pada umumnya.

“Sehingga, kita perlu menyamakan persepsi bahwa santri itu terkait keimanan kita,” imbuhnya.

“Maka dari itu, setiap tanggal 22 Oktober diperingati sebagai Hari Santri, karena ada peran signifikan santri dalam proses kemerdekaan Indonesia,” terang Ali Maschan Moesa, yang pernah diberhentikan dari PWNU Jatim, lantaran menggunakan NU sebagai alat politik saat Pilgub Jatim 23 Juli 2008 silam.

Sementara itu, Bupati Lamongan Fadeli menyampaikan, bahwa momen Hari Santri harus dijadikan sebagai ajang memperbaiki kualitas diri.

“Negara Indonesia merupakan negara yang besar. Mayoritas penduduk Indonesia adalah muslim dan di Lamongan sebanyak 99,6 persen masyarakatnya beragama Islam. Sehingga momen Hari Santri harus dijadikan sebagai ajang memperbaiki kualitas diri (umat muslim),” ujar Fadeli.

Ketua Panitia Peringatan Hari Santri 2019 di Lamongan, Yuhronur Efendi, dalam kesempatan tersebut mengintruksikan kepada seluruh Camat agar menggelar apel santri serentak di wilayah masing-masing.

“Besok akan melaksanakan Apel Hari Santri di Alun-alun Lamongan, dan kepada para Camat se-Kabupaten Lamongan supaya melaksanakan apel di wilayah masing-masing,” ucapnya.

Seminar tersebut, dihadiri Kepala Balai Diklat Keagamaan Surabaya, Muchamad Toha, dan diikuti 600 peserta di Pendopo Lokatantra Lamongan.

Untuk rangkaian acara HSN di Lamongan, akan ada pembukaan pameran hasil karya para santri dan UKM di tempat yang sama. Kemudian pada malam harinya, akan dihelat pawai taaruf yang diikuti sebanyak 2.000 santri dan dimeriahkan pentas seni serta gambus.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Arief Anas