Resmi, Pasar 17 Agustus Pamekasan Jadi Pasar Batik Tulis Terbesar di Indonesia
PAMEKASAN, FaktualNews.co – Pasar 17 Agustus di Kelurahan Bugih Pamekasan Madura Jawa Timur dikukuhkan menjadi Pasar Batik Tulis Tradisional Terbesar di Indonesia oleh Dirjen Ikma Kementerian Penindustrian RI, Kamis (25/10/2019).
Peresmian selain dihadiri Kementerian Pendustrian, juga disaksikan Ketua PKK Jawa Timur Arumi Bachsin dan disaksikan langsung oleh Wakil Bupati Pamekasan Raja’e berserta istri dan Ketua PKK Kabupaten Pamekasan Bunda Nayla Hasanah Baddrut.
Dikatakan Dirjen Ikma, diresmikannya pasar yang berdiri sejak tahun 1983 itu, karena pasar tersebut banyak dihuni para pengrajin batik.
Tercatat, ada 6.526 pengrajin yang tersebar di 38 sentra batik dengan jumlah 933 unit usaha.
“Pasar 17 Agustur menjadi pasar terbesar. Sebab pasar ini menjadi perkumpulan bagi pengrajin batik tulis, penjual bahan baku batik, dan pedagang alat-alat tradisional,” katanya saat memberikan sambutan.
Lebih lanjut, pasar yang terkenal dengan sebutan pasar berek ini, kualitas batik yang di pasarkan hampir 100 persen hasil dari masyarakat setempat dan sulit ditemukan batik cap di pasar ini.
“Hanya di pasar ini penjual menyediakan batik setengah jadi (rengsi). Yakni batik tulis yang baru ditulis dengan lilin panas dalam bentuk gambar,” ujarnya.
Selain itu, Pasar 17 Agustus juga menjadi tempat berkumpulnya komunitas pengrajin batik dan menyediakan bahan yang berkaitan dengan pembatik.
Seperti, asosiasi Pengrajin Batik Indonesia (APPBI), Yayasan Batik Indonesia (YBI) dan peguyuban pecinta batik segar jagad.
“Harganya bervariasi, mulai dari Rp 100 ribu hingga jutaan rupiah, dengan kualitas yang beragam pula. Dan yang jelas terjamin keasliannya,” tambahnya.
Wakil bupati Pamekasan Raja’e mengatakan, dikukuhkannya Pasar 17 sebagai pasar batik tulis terbesar di Indonesia diharapkan mampu meningkatkan perekonomian masyarakat Pamekasan.
Pendapatan pengajin akan lebih tinggi dan daya saing batik Pamekasan bisa diandalkan baik untuk tingkat nasional dan international.
“Untuk meningkatkan daya saing pemasaran batik Pamekasan dan menumbuhkan SDM tentang batik membatik. Sehingga budaya membatik tetap terjaga dan tidak akan mati,” tandasnya.