Belajar di Medsos, Warga Blitar Ini Nyaman Geluti Usaha Jamur Tiram
BLITAR, FaktualNews.co-Supar (42) Warga Dusun Dawung, Desa Pagerwojo, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Blitar berhasil membudidayakan jamur tiram dan jamur barat.
Supar pun tak menampik, dia ingin kehidupan diri dan keluarganya sejahtera dari usaha jamur tiram.
Keberhasilan budidaya jamur ini bermula dari melihat tutorial di media sosial (medsos) dan langsung mempraktikkan sendiri di rumah.
Namun keberhasilan tak datang dengan tiba-tiba, melainkan memerlukan proses tekad kuat tak putus asa untuk belajar dan praktik.
Dia mengaku awalnya penasaran dengan jamur tiram yang dijual di pasar.
“Dari situ saya membuka youtube, terus saya pelajari. Semula gagal, tapi saya terus mempelajari di medsos tadi. Akhirnya pada praktik yang ke empat kalinya, bisa tumbuh jamurnya,” kata Supar, Minggu 3/11/2019.
Dia mengaku, proses produksinya memang cukup rumit. Namun dia tidak putus asa. Dia bahkan mengaku sempat merugi di awalnya, namun sekarang sudah pulih dari kerugian itu.
“Sudah selesai merebus bekas kayu yang digergaji, tapi tidak bisa menumbuhkan jamur, saya buang sebuanya. Kalau dihitung sekitar Rp 2 juta kerugian saya pada awal melangkah,” Ungkapnya
Kerugian itu baginya tidak terlalu masalah karena akhirnya bisa memetik hasilnya.
“Banyak orang mulau merintis usaha merugi dan tidak diteruskan, padahal kerugian itu bisa dibuat untuk belajar,” terang Supar.
Supar mengaku, sekarang untuk produksi jamur, sekali mengolah tempat tumbuh jamur, bisa memetik hasilnya sampai 4 hingg 8 bulan. “Itu bisa memanen jamur setiap dua hari sekali,” kata Supar.
Dia berharap jamur hasil budidayanya tidak kalah dengan orang yang sudah berpengalaman.
Supar menjual jamur tiram tersebut dengan harga Rp 10 ribu per kilogramnya.
“Tentu yang saya berharap, harga jamur tetap bagus, supaya petani jamur seperti saya ini tetap bisa memetik keungtungan,” kata Supar.