Insiden Atap SDN Ambruk, Keluarga Korban Tak Menuntut ke Sekolah Maupun Kontraktor
PASURUAN, FaktualNews.co – Pasca insiden ambruknya atap empat kelas di SDN Gentong, Kelurahan Gentong, Kecamatan Gadingrejo, Kota Pasuruan, pada Selasa (5/11/2019) pagi, ayah Amira (korban meninggal) yakni M Zuber (39), mengikhlaskan kepergian putri sulungnya karena merupakan takdir.
Zuber mengungkapkan, tidak akan melakukan langkah hukum terkait kasus ini.
“Kami sudah ikhlas, dan tidak akan menuntut ke pihak sekolah maupun kontraktor pelaksana renovasi atap ruang kelas yang ambruk dan menewaskan putri kami. Kami minta pihak kontraktor untuk silaturrahmi ke sini,” papar dia, Rabu (6/11/19).
Ia semula tak terima akan kenyataan bahwa putrinya meninggal. Saat ditemui di rumahnya di belakang SDN Gentong tersebut, dikatakannya bahwa saat itu lantaran kondisi yang tak disangka sebelumnya.
“Itu semua karena merupakan takdir dari Yang Maha Kuasa. Sekali lagi kami ikhlas,” imbuh ayah dari tiga anak ini, saat dijenguk kerabatnya.
Dari 16 murid yang mengalami luka berat maupun ringan, 6 diantaranya masih dalam perawatan intensif di RSUD dr R Soedarsono, Kota Pasuruan. Dua diantaranya masih dirontgen dan 4 anak diantaranya masih observasi tim medis.
“Enam anak masih dalam perawatan medis,” kata dr Dya Luciana, Humas RSUD dr R Soedarsono.