Alpart Soroti Penyaluran Hibah Sapi di Pamekasan, Duga Ada Pemangkasan Dana
PAMEKASAN, FaktualNews.co-Penyaluran bantuan dana hibah sapi di Kabupaten Pamekasan menjadi perbincangan hangat.
Sebab, bantuan dari Provinsi Jawa Timur (Jatim) dengan pagu anggaran Rp 1 Miliar tersebut diduga disunat dan tidak tepat dalam penyalurannya.
Basri, Aliansi Pemuda Peduli Rakyat (Alpart) Pamekasan, mengatakan, bantuan dana hibah sapi untuk dua kecamatan di Kabupaten Pamekasan terindikasi disunat dalam penyalurannya oleh koordinator lapangan (korlap).
Sebab, dari temuan dan sejumlah informasi yang didapat di lapangan, bantuan tersebut tidak sepenuhnya disalurkan.
“Kami menduga dana hibah sapi dengan anggaran Rp 1 M di Pamekasan tidak tepat. Baik dalam penyaluran atau mekanismenya,” Kata Basri awak media, Rabu, (13/11/2019).
Berdasarkan data yang dihimpun, ada sekitar sepuluh kelompok masyarakat (Pokmas) di dua kecamatan di Pamekasan yang menjadi sasaran pemberian bantuan tersebut.
Dari sepuluh pokmas, masing-masing terdiri dari delapan anggota. Bahkan, ada beberapa pokmas yang anggotanya tidak sampai delapan orang.
“Dari anggota pokmas yang ada, sebagian tidak sampai delapan orang. Tetapi, tetap menerima,” ujar Basri.
Selain itu, sapi yang diberikan kepada masing-masing Pokmas, kata Basri, tidak sesuai. Sapi yang diberikan kepada pokmas dibeli dengan kisaran harga Rp 6.5 – Rp 7.5 juta per ekor.
“Tetapi, anggarannya lebih besar. Jadi kami menduga ada pemotongan cukup besar yang dilakukan penerima hibah dan dana yang ada tidak semuanya disalurkan,” katanya.
Tidak hanya itu, untuk mendapatkan seekor sapi tersebut, ada sebagian anggota pokmas yang dimintai uang terlebih dahulu. Dalihnya, dana yang ada tidak cukup untuk pembelian sapi.
“Dana dan uangnya sudah ada. Kenapa masih minta tambahan anggaran untuk penerima. Bagi kami ini janggal,” tandasnya.
Sekretaris Desa (Sekdes) Desa Majungan Pademawu Pamekasan, Samhaji mengaku tidak tau dengan bantuan Dana Hibah sapi terhadap masyarakatnya. Bahkan, untuk penyalurannya tidak ada koordinasi dengan pihak desa.
“Tidak tau apa-apa saya. Karena memang saya tidak pernah dilibatkan,” tandasnya, saat dikonfirmasi.