SUMENEP, FaktualNews.co – Kunjungan kerja (Kunker) Bupati Sumenep, A Busyro Karim beserta rombongan Forkopimda ke Kecamatan/Pulau Masalembu, dari tanggal 15-17 November 2019, dikabarkan menelan anggaran mencapai setengah miliar rupiah.
Informasi yang dihimpun media ini, untuk kebutuhan transportasi, kunker Pemkab Sumenep menelan Rp 425 juta, rinciannya, sewa kapal KM Dharma Kencana IX sebesar Rp 200 juta, dan untuk kebutuhan bahan bakar Rp 225 juta.
Namun, di luar pendanaan, perjalanan dinas orang nomor satu di ujung timur pulau Madura bersama sejumlah pejabat itu, memantik harapan besar sejumlah warga kepulauan. Tak terkecuali dari Ketua Komisi I DPRD Sumenep, Darul Hasyim Fath.
“Ini perjalanan Bupati di penghujung masa pengabdian. Kita semua berharap ada kabar bahagia bagi rakyat kepulauan,” kata wakil rakyat asal pulau Masalembu ini, Jumat (15/11/2019) malam, saat berbincang bersama sejumlah media, di perjalanan menuju pulau Masalembu.
Kunker ini, kata Darul, harus memastikan tugas dasar pemerintah daerah di urusan wajib yang berkaitan dengan pelayanan dasar.
“Ini sebagaimana digariskan oleh UU 23 tahun 2014. Semoga bupati dapat menunaikan tugas tersebut,” pintanya.
Selain itu, pihaknya berharap anggaran perjalanan dinas kali ini dapat merangkum sekian harapan warga pulau.
“Satu di antaranya jaringan telekomunikasi dan infrastruktur. Kami di parlemen telah berjuang keras melalui kewenangan yang melekat sebagai legislator,” sebutnya.
Untuk diketahui, kunker ke Kecamatan Masalembu, dijadwalkan mulai tanggal 15-17 November 2019, menggunakan KM Dharma Kencana IX Surabaya, berangkat dari pelabuhan pelindo III Kalianget menuju dermaga pulau Masalembu, melalui jalur laut.
“Kita ke Masalembu, dalam rangka melakukan pembangunan di pulau Masalembu, termasuk melihat serapan APBD 2019 hingga bulan ini,” terang Bupati Sumenep, A Busyro Karim, saat apel pemberangkatan.
Selain itu, kunjungan kerja Bupati bersama jajaran Forkopimda, untuk mengevaluasi program yang masuk ke Masalembu.
“Kita akan mengevaluasi program yang telah dikerjakan di sana, sehingga kunjungan tahun ini harus menjadi titik tolak untuk pembangunan program mendatang di kepulauan,” tegasnya.