FaktualNews.co

Beredar Isu Telur Berbahan Kimia, Disnak Situbondo Sidak Peternak Ayam Petelur

Ekonomi     Dibaca : 1620 kali Penulis:
Beredar Isu Telur Berbahan Kimia, Disnak Situbondo Sidak Peternak Ayam Petelur
FaktualNews.co/Istimewa
Ilustrasi.

SITUBONDO, FaktualNews.co – Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke beberapa peternak ayam petelur dan distributor telur.

Itu dilakukan, menyusul beredar isu telur berbahan kimia beredar di Kota Situbondo.

Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Veterine pada Disnakeswan Situbondo, Sulistiyani mengatakan, Sidak terhadap pedagang dan distributor telur ayam ini bertujuan, mengantisipasi beredarnya telur yang mengandung bahan kimia beredar di Situbondo.

“Kami langsung memantau ke sejumlah kandang ayam petelur milik peternak. Selain itu, kami juga memantau ke sejumlah distributor telur ayam di Kota Situbondo, setelah ada isu telur mengandung bahan kimia ditemukan di beberapa daerah di Jatim,” ujar Sulistiyani, Rabu (20/11/2019).

Menurutnya, dalam melakukan Sidak ke sejumlah peternak ayam petelur dan distributor telur, petugas langsung mengambil sampel telur untuk diuji di laboratorium.

Sedangkan hasil uji laboratorium tersebut, akan diinformasikan kepada masyarakat, khususnya kepada peternak dan pedagang telur ayam.

“Telur akan kami uji laboratorium guna memastikan tidak ada telur berbahan kimia beredar di Kabupaten Situbondo,” bebernya.

Sulistiyani menegaskan, jika hasil sidak di beberapa peternakan ayam petelur, untuk makanan ayam petelur aman dari bahan kimia berbahaya, dan makanan ayam petelur merupakan campuran dari jagung, bekatul dan pakan jadi atau pabrikan.

“Untuk pakan ternak ayam petelur kami pastikan aman,” ucapnya.

Sementara itu, salah satu peternak ayam petelur, Shofi Fathorazi, asal Desa Alasmalang, Kecamatan Panarukan, Situbondo mengatakan, adanya isu telur ayam mengandung zat kimia berbahaya, tidak berpengaruh terhadap penjualan telur ayam miliknya.

“Meski ada isu beredar telur berbahan kimia, namun penjualan telur ayam saya tetap lancar. Sedangkan untuk pakan ayam petelur yang mencapai 1700 ekor, saya memberikan campuran pakan jagung, bekatul dan pakan jadi,” kata Shofi.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Arief Anas