Dinas PUPR Kabupaten Jombang Lakukan 3 Upaya Penanganan Banjir
JOMBANG, FaktualNews.co – Demi menanggulangi masalah banjir di Kabupaten Jombang, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Jombang melakukan berbagai upaya.
Membahas mengenai masalah banjir dan penyebabnya sangat kompleks.
Hal tersebut membuat Dinas PUPR Kabupaten Jombang tak bisa hanya menyelesaikan melalui kegiatan struktur (fisik) saja, melainkan juga harus diimbangi dengan upaya yang bersifat non struktur.
Penanganan banjir hingga saat ini masih mengandalkan perbaikan struktur (fisik) sungai. Hal tersebut dilakukan dengan membentuk sebuah sistem pengendali banjir berdasarkan kapasitas dan dimensi tertentu.
Berbagai jenis kegiatan yang bersifat struktural tersebut telah dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Jombang melalui Dinas Pekerja Umum dan Penataan Ruang diantaranya sebagai berikut:
1. Mencegah meluapnya air banjir
Pembangunan tanggul menjadi satu di antara upaya yang dilakukan untuk mencegah meluapnya aliran sungai.
Tingkat kelayakan tanggul disesuaikan dengan lama penggunaan, misalnya untuk 5 tahunan, 10 tahunan, 25 tahunan, 50 tahunan dan seterusnya.
Hal tersebut memperlihatkan bangunan tanggul hanya mampu mengurangi frekuensi terjadinya limpasan banjir dalam kurun waktu tertentu.
2. Merendahkan elevasi muka air banjir di sungai
Aktivitas merendahkan elevasi bertujuan agar aliran banjir tidak menimbulkan limpasan atau paling tidak mengurangi tingginya volume air.
Kegiatan fisik yang telah dilakukan dalam upaya ini berupa normalisasi dan pengendalian sudetan.
Dalam pelaksanaannya perlu dilakukan analisis morfologi sungai agar mendapatkan rekayasa sungai yang efisien.
3. Memperkecil debit banjir di sungai
Pembangunan bendungan serta pemanfaatan daerah rendah untuk waduk menjadi satu diantara cara untuk memperkecil debit banjir di sungai.
Dengan debit banjir yang lebih kecil memungkinkan terjadinya limpasan banjir yang lebih kecil pula.
Pembangunan struktural sungai tersebut bisa dilakukan secara bersamaan ataupun tunggal.
Penerapannya juga berbeda pada setiap sungai tergantung pada pola pengendalian banjir.