Jumat Legi, Peziarah dari Berbagai Daerah Membeludak di Makam Tebuireng
JOMBANG, FaktualNews.co – Wisata Religi Makam Tebuireng yang terletak di Kompleks Pesantren Tebuireng seoalah memiliki magnet yang terus menarik pengunjung.
Dilansir KabarJombang.com, Jumat (22/11/2019), makam keluarga besar pendiri Nahdhatul Ulama itu tak pernah sepi dari pengunjung. Terlebih Jum’at Legi, makam ini ramai didatangi masyarakat dari berbagai daerah.
Jumat Legi seperti sekarang, tidak kurang dari 2000 pengunjung datang silih berganti selama kamis malam hinggga Jumat malam.
Ketika masuk ke area makam Tebuireng peziarah bakal disambut oleh lorong panjang, di mana di bagian kanan dan kiri lorong terdapat deretan gerai beragam kebutuhan oleh-oleh bagi para peziarah.
Pantuan KabarJombang.com, deretan gerai tersebut menyajikan berbagai aneka barang dagangan khas santri, seperti baju koko, kaos ala santri, buku, kopiah, sarung.
Diluar area makam juga terdapat banyak pedagang makanan dan minuman yang siap menjajakan dagangannya.
Di penghujung lorong yang akhirnya tembuh ke area Makam Tebuireng itu terdapat miniatur kompleks Tebuireng yang bisa dilihat oleh para peziarah. Selepas lorong itu, pengunjung berarti sudah berada di area Makam Tebuireng yang didalamnya dikebumikan 57 orang keluarga besar Hadratussyeikh KH. Hasyim Asyari.
Di area itulah pendiri Pesantren Tebuireng Hadratusyeikh KH Hasyim Asy’ari dimakamkan. Demikian juga putranya KH Abdul Wahid Hadyim dan KH. Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.
Rusdi, selaku Manajer Program Lembaga Sosial Pesantren Tebuireng (LSPT) mengatakan, makam tebuireng ini tidak pernah sepi dari pengunjung, setiap harinya selalu ramai, apalagi jika memasuki hari libur.
“Selalu ada pengunjung, kalau hari libur biasanya jumlah meningkat mas,” ujarnya kepada KabarJombang.com, Jum’at (22/11/2019).
Berbeda dengan makam para aulia lainnya yang 24 jam terbuka untuk pengunjung, ada aturan khusus yang ketat diberlakukan di Makam Tebuireng itu. Pengunjung hanya bisa masuk ke makam antara pukul 07.00 – 16.00 WIB dan pukul 20.00 – 03.00 WIB.
Aturan itu diberlakukan agar tidak mengganggu aktifitas para santri Pondok Pesantren Tebuireng yang lokasinya bersebelahan dengan area makam.
Penulis: Anggit Puji Widodo