Puluhan Warga Jember Berunjukrasa, Tuntut Pemakzulan Bupati
JEMBER, FaktualNews.co – Aksi unjukrasa warga mengatasnamakan kelompok Aliansi Aktivis Jember dilakukan di depan Gedung DPRD setempat, Senin (25/11/2019) pagi.
Mereka menuntut Bupati Jember Faida untuk dimakzulkan, karena dinilai banyak melakukan pelanggaran hukum dan diduga memperkaya diri dari sejumlah korupsi yang dilakukan.
Dalam orasinya, Korlap Aksi, Kustiono Musri menyampaikan, bahwa sejak terpilih pada Pilkada 2015, bupati wanita pertama di Jember itu menyia-nyiakan amanahnya sebagai seorang kepala daerah, dan rezimnya itu pun dinilai otoriter.
“Dia itu bupati carpak (banyak omong, red), miskin empati, krisis kepercayaan, mengabaikan sistem kenegaraan, dan sangat arogan,” kata Kustiono.
Gambaran sikap arogan yang dilakukan, lanjutnya, juga ditunjukkan dari hasil pemeriksaan khusus yang dilakukan Kemendagri.
“Dari surat bernomor 700/12429/SJ tertanggal 11 November 2019, berkeputusan mencabut 15 Surat Keputusan Bupati Jember dan 30 Peraturan Bupati Jember. Artinya, ini adalah sikap tegas negara untuk merespon puncak pelanggaran yang dilakukan Faida,” tegasnya.
Sehingga sikap tegas oleh negara ini, katanya, harus didukung dengan memakzulkan Bupati Jember Faida.
“Sehingga rezim tidak benar ini, harus dihentikan dan makzulkan bupati. Kami masih Husnudzon (memiliki keyakinan positif) bahwa 50 anggota dewan yang baru ini, berani menegakkan kebenaran. Semoga surat kesediaan untuk makzulkan ini disepakati, untuk berikutnya melalui surat ini, aparat penegak hukum dapat menindak tegas dan menggulingkan rezim otoriter ini,” tandasnya.
Pantauan wartawan di lokasi, usai melakukan orasi, unjukrasa juga diisi dengan aksi teaterikal dengan mengurung bupati menggunakan kurungan ayam, yang diperankan salah seorang pengunjuk rasa. Kemudian, dilanjutkan dengan masuk ke dalam gedung parlemen menemui wakil rakyat.
“Arogansi dalam melawan aturan, melawan etika. Harus ditegaskan dengan sikap, seperti yang dilakukan DPRD Jember yakni menyampaikan hak interpelasi, lanjut hak angket, dan pemakzulan,” kata salah seorang tokoh masyarakat KH Syaiful Rizal yang juga ikut dalam aksi.
Pria yang akrab dipanggil Gus Syef ini mengatakan, perlunya tindakan tegas, dan adanya tahapan yang perlu dilakukan anggota dewan, karena memang kondisinya sangat genting.
“Kalau tidak ada tindakan tegas dari DPRD, kami akan lakukan aksi lebih besar. Bahkan mendatangi satu per satu anggota dewan,” tegasnya.