PROBOLINGGO, FaktualNews.co – Sudah 3 tahun, larung sesaji sedekah bumi di Kota Probolinggo, Jawa Timur tidak dilaksanakan. Alasannya, Pirukunan Purwo Ayu Mardi Utomo (PPAMU) sebagai penyelenggara, tak memiliki dana. Pemkot tak lagi memberi dana seperti tahun-tahun sebelumnya.
Pimpinan PPAMU, Guco Bambang Suripono Suronoto (73), Senin (2/12/2019) siang mengaku, tidak tahu mengapa Pemkot sudah 3 tahun tidak menyumbang acara tahunan yang digelar setiap bulan Suro atau Muharram tersebut. Informasinya, setiap kegiatan larung sesaji, PPAMU disumbang Pemkot Rp 40 Juta.
Kakek tiga cucu yang dikenal dengan sebutan mbah Guco tersebut menjelaskan, penyelenggaraan larung sesaji sedekah bumi tahun ini (2019) yang ke-8. Pelaksanaannya di Pelabuhan Perikanan Pantai Mayangan (PPM).
“Yang kami laksanakan sudah lima kali. Keenam sampai sekarang (ke-8) tidak dilaksanakan. Ngak ada dananya,” katanya.
Ketua Sanggar Mardi Budoyo ini mengatakan, hanya kegiatan larung sesaji yang tidak dilaksanakan. Kegiatan lain seperti memandikan pusaka seperti keris tetap dilakukan.
Sebelumnya, yakni tahun 2012 hingga 2017 penyelenggaraan suroan diisi dengan Pagelaran Reog Suranatan, Gebyar Seni dan Macapatan.
Dilanjut acara Ruwatan Massal, Pujian, Selamatan Tapel Adam dan Pagelaran Wayang Kulit semalam Suntuk.
Berbagai acara tersebut kemudian ditutup dengan Larung sesaji Bumi. Yakni upacara ritual membuang sesajen hasil bumi dan kepala sapi ke tengah laut.
“Ya mau gimana lagi, lha wong nggak ada dananya. Kita vakum dulu,” tandasnya.
Sedang untuk acara selain larung sesaji bumi, tetap dilaksanakan. Dananya diperoleh dari urunan dan donator serta peserta ruwatan massal. Pria yang bergelar Raden Tumenggung Bambang Suripono Hadipuro ini tidak mempermasalahkan larung sesaji bumi tidak dilaksanakan.
“Kami berharap Kota Probolinggo, aman. Tidak terjadi apa-apa,” harapnya.
Selain itu, mbah Guco berharap, Pemkot memperhatikan kegiatan tradisi yang digelarnya. Agar acara suroan yang digelarnya, terutama larung sesaji sedekah bumi tahun depan bisa dilaksanakan.
“Jika memang Pemkot benar-benar tidak memiliki dana, kami tidak mempermasalahkan. Mudah-mudahan tahun depan kami dibantu,” ujarnya saat ditemui di acara penyambutan wisatawan asing di Museum Proboolinggo.
Terpisah, Kabid Budaya pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata setempat, Sardi berterus terang, belum mengetahui soal tersebut. Pihaknya mengatakan baru satu tahun menjabat Kabid budaya, sedang larung sesaji sedekah bumi, sudah 3 tahun tidak mendapat anggaran dari Disbudpar.
“Maaf pak, kami belum tahu soal itu. Besok saya tanyakan ke kasi-nya. Saya setahun yang lalu menjabat kabid budaya,” ujarnya singkat.