Komding PSSI Ubah Sanksi, Persela Boleh Gelar Pertandingan dengan Penonton Saat Laga Kandang
LAMONGAN, FaktualNews.co-Komite Banding (Komding) PSSI secara resmi menerima banding yang diajukan manajemen Persela Lamongan terkait sanksi yang dijatuhkan oleh Komisi Disiplin (Komdis) PSSI, akibat kerusuhan suporternya.
Komisi Banding meringankan hukuman atau sanksi yang sebelumnya berupa berupa pertandingan tanpa penonton pada laga kandang (home) dan tandang (away) sampai akhir musim Liga 1 2019. diganti menjadi laga tandang saja.
Dengan demikian, Persela bisa menggelar pertandingan kandang dengan menghadirkan suporter.
Jumlah denda yang harus dibayarkan Persela juga mengalami perubahan, dari Rp 200 juta menjadi Rp 250 juta.
Perubahan itu tertuang dalam keputusan Komite Banding PSSI yang intinya, memutuskan menerima Permohonan Banding Persela, Nomor: 159/D/PERSELA/XI-2019 tanggal 27 November 2019, dan mengubah Keputusan Komite Disiplin PSSI, Nomor: 142/L1/SK/KD-PSSI/XI/2019.
Yaitu menghukum Persela berupa laga tanpa penonton pada saat laga away sampai akhir musim kompetisi 2019 serta denda Rp 250 juta sebagaimana diatur dalam Kode Disiplin PSSI Pasal 70 lampiran 1 Kode Disiplin PSSI 2018.
Perubahan hukuman dari Komisi Banding PSSI itu pun membuat CEO Persela, Yuhronur Efendi sangat bersyukur.
“Kita harus hormati dan patuh terhadap keputusan Komite Banding PSSI. Kami bersyukur keputusan tersebut sesuai dengan yang kita harapkan,” kata Yuhronur, Selasa (3/12/2019).
Yuhronur berharap perubahan sanksi dapat menjadi pelajaran berharga bagi seluruh elemen Persela serta memberikan dampak positif terhadap mental para pemain.
“Yang sudah terjadi, menjadi pelajaran berharga bagi kita, agar tidak terjadi kembali. Tim sangat butuh support agar mental pemain bisa bangkit kembali,” tuturnya.
Pelatih Persela, Nil Maizar berharap para suporter bisa memenuhi Stadion Surajaya, Lamongan di tiga pertandingan home terakhir.
“Alhamdulilah akhirnya kita kembali bisa tampil di hadapan suporter. Suporter adalah jiwa dan hati pemain dalam menjalankan pertandingan di luar dari pemain itu sendiri.
Artinya Pemain butuh suporter untuk memperlihatkan permainan mereka karena seluruh pemain cinta dengan Persela, suporter juga cinta dengan Persela. Mereka bersatu di Lamongan,” ucap Nil Maizar.
Sebelumnya, Komite Disiplin PSSI dalam kasus pelanggaran disiplin tingkah laku buruk suporter Persela dalam pertandingan melawan Perseru Badak Lampung FC, Rabu (20/11/2019), Persela dihukum larangan tanpa penonton pada laga home dan away sampai akhir musim kompetisi 2019 dan denda Rp 200 juta.
Laskar Joko Tingkir julukan Persela, merasa keberatan dengan sanksi tersebut dan mengajukan banding yang berisi pengrusakan yang dilakukan supporter tidak mengarah pada perlengkapan pertandingan.