Peristiwa

Sebagian Jalan Jadi Area Parkir Puskesmas di Kota Probolinggo, Warga Mengeluh

PROBOLINGGO, FaktualNews.co – Parkir kendaraan roda dua dan roda empat di depan Puskesmas, dikeluhkan warga dan pengguna jalan. Sebab, parkir yang menggunakan sebagian jalan Wijaya Kusuma, Kelurahan Sukabumi, Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo tersebut, mengganggu pengguna jalan.

Karenanya, mereka meminta pihak puskesmas membuat parkir sendiri di area puskesmas dan tidak memarkir kendaraan pasien dan karyawan di jalan umum. Jika tidak ada lahan, sebaiknya pihak puskesmas meminta pegawainya untuk tidak naik mobil saat bertugas.

Selain itu, puskesmas mengatur atau melarang becak yang menunggu atau mencari penumpang parkir di pinggir jalan.

Solusi terakhir, bekerjasama dengan batalion Zipur. Hal tersebut diungkap Wahyu, warga setempat., Rabu (4/12/2019) sore.

Pria yang tinggal di jalan lingkar utara (JLU) atau jalan Anggrek itu mengatakan, persoalan parkir puskesmas permasalahan yang sudah lama, yang harus segera diselesaikan atau diatasi.

“Solusinya seperti yang sudah saya katakana. Penjual makanan dan minuman, juga diatur,” katanya.

Terutama saat pagi hari yang merupakan jam sibuk. Apalagi tempat parkir pas di tikungan, tantunya membahayakan pengendara dan merugikan pemilik motor yang memarkir kendaraannya.

“Kalau terjadi kecelakaan, dua-duanya yang merugi. Pengendara dan pemilik motor yang parkir,
sama-sama dirugikan,” tambahnya.

Disebutkan, puskesmas memanfaatkan pinggir dan bahu jalan, lantaran tidak memiliki lahan kosong untuk tempat parkir. Solusi paling aman, lanjut Wahyu, memindah puskesmas ke tempat lain yang lebih luas.

“Saya rasa itu solusi yang tepat. Kan lahan pemkot masih banyak. Itu solusi terakhir. Tentunya tidak grusa-grusu,” pungkasnya.

Sementara itu, salah satu tim medis puskesmas, dr Husnul Rofiq mengatakan, kepala puskesmas sedang tidak ada di tempat. Awalnya, ia enggan mengomentari keluhan warga dan pengguna jalan soal parkir yang mengganggu arus lalu lintas.

“Nanti saya akan menyampaikan ke kepala puskesmas, kalau ada wartawan kesini, nanya soal parkiran,” katanya.

Dokter fungsional itu kemudian membenarkan kalau parkir pasien menganggu jalan. Hanya saja, ia tidak bisa berbuat banyak, lantaran puskesmas tidak memiliki lahan kosong yang bisa ditempati parkir pengunjung dan parkir karyawan.

“Parkir pasien memang di jalan. Kalau parkir sepeda motor di dalam,” katanya.

Sedang kendaraan roda empat pegawai, diparkir di jalan bersama mobil milik pasien yang berobat ke puskesmas.

Husnul Rofiq kemudian menceritakan kalau mobilnya pernah dihantam atau ditabrak pengguna
jalan saat di parkir di jalan. “Ya, mobil saya pesok setelah ditabrak pengendara. Saat diparkir di jalan,” ujarnya.

Meski pengalaman mobilnya ditabrak pengguna jalan, Husnul tidak bisa berbuat banyak. Ia hanya berharap, pemkot bisa mencari jalan keluar lahan parkir. Apalagi, sebentar lagi puskesmas akan kedatangan mobil ambulance lagi.

“Tahun depan kita kedatangan ambulan lagi. Ambulan yang ada saat ini, parkir di jalan. Bagaimana nanti kalau ada tambahan,” tambahnya.

Ambulan yang ada, jika malam diparkir di ruang tunggu pasien atau pengunjung. Lantaran khawatir mengganggu pelayanan, ambulan tersebut pagi-pagi sekali dikeluarkan dan diparkir di pojok jalan.

“Lahan kami sudah penuh. Tidak bisa untuk parkir. Ya kami serahkan ke pemkot, bagaimana enaknya,” pungkas dokter yang tinggal di Kelurahan Sumbertaman tersebut.